100 Hari Kerja: Jalan Rusak Hingga Pungli, Dominasi Aduan Warga ke Bupati Subang

Bupati Subang Reynaldy dan Wabup Agus Masykur saat Saba Desa di Ciasem. Foto: Istimewa.

Subang–Duet kepemimpinan Bupati Subang Reynaldy dan Wakil Bupati Agus Masykur telah melewati 100 hari pertama sejak dilantik pada 20 Februrari lalu.

Diawal Reynaldy menjabat, dia ingin kerja Pemerintah Daerah Subang berlangsung dalam ritme cepat, tepaf, responsif, dan efektif. Sesuai taglinenya, Subang Ngabret.

Berdasarkan rekapitulasi aduan masyarakat melalui media sosial Bupati Subang selama periode April hingga Mei 2025 terdapat total 232 aduan.

Mayoritas keluhan masyarakat berkaitan dengan persoalan infrastruktur dan lingkungan.

Dalam data rekapitulasi, sebanyak 61,21% aduan atau 142 aduan, masih belum terselesaikan. Sementara 25% atau 58 aduan) telah ditangani dan 13,79% atau 32 aduan belum mendapat tindak lanjut.

Keluhan paling dominan datang dari sektor infrastruktur, terutama terkait jalan rusak (28 aduan), diikuti masalah jembatan penghubung, penerangan jalan umum, serta listrik spaneng.

Aduan dari sektor sosial juga cukup beragam, mulai dari keberadaan pungutan liar hingga persoalan prostitusi online, penyalahgunaan kekuasaan, dan pembangunan semi permanen. Pungutan liar dan permasalahan pabrik tertinggi di sektor ini, masing-masing 7 aduan.

Tak hanya itu, masyarakat turut menyampaikan keluhan terkait orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), TKI, lansia, dan kenakalan remaja.

Di sektor lingkungan, persoalan sampah menjadi sorotan utama dengan 10 aduan, disusul oleh masalah saluran irigasi dan got, banjir, PDAM, dan parkir liar.

Sektor pelayanan publik, kesehatan, dan pendidikan turut mendapat perhatian. Masyarakat menyoroti pelayanan publik, verifikasi CPNS & PPPK, serta adanya satu laporan mengenai ijazah yang tertahan.

Dalam sektor kesehatan, terdapat laporan tentang penyakit chikungunya dan pelayanan kesehatan secara umum.

Pengaduan lainnya, mencakup masalah transportasi, seperti transportasi tidak layak dan truk bermasalah, serta pertanian, termasuk pembelian pupuk.

Reynaldy menggunakan media sosial sebagai salah satu kanal warga untuk mengadukan persoalan di Subang.

Ia bahkan memiliki admin khusus untuk mengelola pelaporan warga. Admin ini bertugas merekap, hingga meneruskan laporan ke perangkat dinas terkait dan mengawal tindaklanjut laporan.

Kini, Bupati Subang telah meluncurkan aplikasi Subang Smart Digital. Salah fiturnya terdapat Lapor Kang Rey untuk sarana aduan warga.

“Selain membangun infrastruktur, kita juga ingin membangun kemudahan untuk masyarakat Kabupaten Subang,” kata Reynaldy. (ADV).

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *