Subang–Tiga kontainer kopi dari Gudang Sistem Resi Gudang (SRG) Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah kembali melakukan ekspor. Kali ini, ekspor kopi total 57,6 ton dikirim ke China.
Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti, melepas langsung pengiriman pada Senin (28/07/25) di Cisalak, Subang. Dyah mengungkapkan, ekspor kali ini senilai 264.950 USD.
Komoditas kopi menjadi andalan Indonesia di kancah pasar global. Berdasarkan data Kemendag RI, dari Januari hingga Mei 2025, kopi masuk lima besar komoditas ekspor.
“Pertumbuhannya tertinggi mencapai 62 persen. Jadi ini sesuatu hal yang penting kita banggakan dan sumbangan Kabupaten Subang ini sebagian besar juga dari Subang,” kata Dyah, dalam sambutan.

Potensi pasar global menurut Dyah masih terbuka lebar. Rencananya, pemerintah pusat segera meratifikasi Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang bakal menerapkan tarif nol persen untuk komoditas dagang antar kedua pihak.
Negeri Belanda bakal dijadikan pintu masuk bagi produk-produk asal Indonesia. Selain itu, pasar Australia dan Selandia Baru juga dilirik. Selain itu, kebijakan Amerika Serikat tentang tarif 19 persen dinilai jadi peluang untuk meningkatkan ekspor ke negeri paman sam.
“Dunia internasional sangat suka dan yakin atas kualitas produk yang ada di Indonesia,” tambahnya.