Penyelidik Bumi Ahli Muda Bidang ESDM Disnakertrans Subang Ivan Sofian ST MM buka suara soal semburan api yang keluar dari tanah di rest area KM 86 Tol Cipali pada Rabu pagi (26/4).
Dia menduga, semburan api tersebut berasal dari gas alam. “Kemungkinan dari gas alam, pernah terjadi di Desa Wantilan Kecamatan Cipeundeuy beberapa tahun yang lalu,” ungkap Ivan Sofian ST MM.
Ivan menyampaikan, api itu keluar dari sumur bor yang tengah dilakukan penggantian pompa air. Setelah pompa terpasang di kedalaman 40 meter, terjadi tekanan dari bawah tanah.Setelah itu lalu keluar lumpur. Dengan dibarengi gas, kemudian api. Api hingga kini masih berkobar.
Dia menyampaikan, api yang saat ini berkobar tetap dibiarkan padam dengan sendirinya. Dia mempredikasi, api akan padam dalam tiga hari ke depan.Diberitakan sebelumnya, semburan api yang keluar dari dalam tanah di rest area KM 86 Tol Cipali pada Rabu pagi (26/4) bukan berasal dari pipa milik Pertamina.
Hal itu berdasarkan pengecekan yang dilakukan oleh berbagai pihak. Mulai dari BPBD, kepolisian, Pertamina dan pengelola tol.Saat ini tim masih berusaha untuk mencari tahu penyebab pasti mengapa keluar api dari dalam tanah dan mengapa hingga saat ini api masih berkobar. Ketinggian api 7 – 8 meter.
Kabid Kedaruratan BPBD Subang, Komara Nugraha menyampaikan, api itu berasal dari sumur yang berada di rest area.Sumur tersebut oleh pengelola rest area tengah dilakukan perbaikan untuk peningkatan kapasitas air.
Dia menyampaikan, pengelola rest area akan mengganti beberapa pipa dan mesin bor dengan kapasitas yang lebih tinggi.Pekerjaan itu dilakukan sejak 10 April 2023. Mesin pompa sudah terpasang di kedalaman 40 meter. Sedangkan kedalaman sumur sendiri diperkirakan kurang lebih 100 meter.
Sementara itu, tim sudah menyampaikan kejadian semburan api ini ke Badan Penanggulan Bencana Nasional (BNPB).