RUPS BNI 2025: Dividen Lebih Besar, Buyback Saham, dan Pergantian Direksi

Foto : pikiran rakyat

JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu, 26 Maret 2025, di Menara BNI, Jakarta.

RUPST kali ini menjadi salah satu yang paling di nanti, dengan sejumlah agenda strategis yang berpotensi mengubah arah kebijakan perusahaan, termasuk pembagian dividen yang lebih besar, rencana pembelian kembali saham (buyback), serta pergantian direksi.

Laba Naik, Dividen Lebih Besar

Mengutip dari Pikiran Rakyat, BNI mencatatkan kinerja keuangan positif sepanjang 2024 dengan laba bersih mencapai Rp21,46 triliun, meningkat 2,63% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp20,91 triliun.

Dengan pencapaian tersebut, manajemen BNI berencana meningkatkan rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio/DPR) ke kisaran 55-60%, lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang sebesar 50%.

Mengutip pernyataan Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini, rencana kenaikan dividen tetap mempertimbangkan kekuatan modal perseroan. Hingga akhir 2024, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) BNI berada di level 21,4%.

“Kami yakin permodalan BNI masih cukup kuat untuk mendukung pertumbuhan di masa mendatang,” ujarnya.

Jika usulan dividen disetujui, BNI berpotensi membagikan dividen tunai sebesar Rp12,88 triliun hingga Rp13,95 triliun, dengan estimasi dividen per lembar saham mencapai Rp316 hingga Rp345.

Buyback Saham: Strategi Menghadapi Tekanan Pasar

Mengutip dari Antara, selain dividen, BNI juga akan membahas rencana pembelian kembali saham (buyback) dengan nilai maksimal Rp1,5 triliun atau sekitar 10% dari total modal disetor. Langkah ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga saham di tengah tekanan pasar global.

Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, dalam keterangannya kepada media, menjelaskan bahwa kebijakan buyback ini sebagai respons terhadap dampak negatif pemilu AS 2024 yang mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Selain itu, tekanan dari ketidakstabilan geopolitik serta pelemahan kurs rupiah juga menjadi faktor pertimbangan.

“Langkah buyback diharapkan bisa memberi sinyal positif kepada pasar bahwa manajemen optimis dengan fundamental dan prospek jangka panjang BNI,” jelasnya.

Foto : Infomalang

Pergantian Direksi: Siapa Pengganti Royke Tumilaar?

Salah satu agenda yang paling menarik perhatian dalam RUPST 2025 adalah perubahan susunan pengurus perseroan. Posisi Direktur Utama (Dirut) menjadi sorotan karena masa jabatan Royke Tumilaar akan berakhir. Beberapa nama telah muncul sebagai kandidat pengganti, salah satunya adalah Putrama Wahju Setyawan.

Mengutip dari Pikiran Rakyat, Putrama merupakan bankir karier di BNI yang sebelumnya menjabat sebagai direktur pada 2020. Setelah sempat memimpin PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) pada 2020-2022, ia kembali ke BNI pada 2022 dan sejak Maret 2024 menjabat sebagai Wakil Direktur Utama BNI.

Sumber internal BNI menyebutkan bahwa Putrama memiliki peluang besar untuk menggantikan Royke Tumilaar.

Selain Royke, tiga direksi lainnya juga akan menyelesaikan masa jabatannya, yakni Novita Widya Anggraini, David Pirzada, dan Ronny Venir. Novita dan David sebelumnya berasal dari Bank Mandiri dan bergabung dengan BNI saat kepemimpinan Royke. Sementara Ronny adalah bankir yang telah lama berkarier di BNI.

Agenda Lengkap RUPST BNI 2025

Berikut daftar lengkap agenda RUPST BNI yang akan berlangsung pada 26 Maret 2025:

  1. Persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan konsolidasian tahun buku 2024.
  2. Persetujuan laporan tugas pengawasan dewan komisaris.
  3. Persetujuan penggunaan laba bersih tahun buku 2024, termasuk pembagian dividen.
  4. Penetapan gaji/honorarium, fasilitas, tunjangan, dan insentif jangka panjang direksi dan dewan komisaris.
  5. Penunjukan akuntan publik untuk audit laporan keuangan tahun buku 2025.
  6. Persetujuan rencana pembelian kembali saham (buyback) dan pengelolaan saham treasuri.
  7. Perubahan anggaran dasar perseroan.
  8. Perubahan susunan pengurus perseroan.

Menanti Keputusan Final

Keputusan yang di ambil dalam RUPST ini akan sangat berpengaruh terhadap arah kebijakan BNI ke depan, baik dari sisi strategi bisnis maupun kepemimpinan. Investor dan pemegang saham berharap bahwa langkah-langkah yang diputuskan dapat memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan serta mendukung stabilitas pasar saham.

Dengan dividen yang lebih besar, kebijakan buyback saham, serta potensi pergantian direksi, RUPST 2025 akan menjadi momen penting yang menentukan masa depan. Kita tunggu hasil akhirnya dan bagaimana respons pasar terhadap keputusan strategis ini.(clue)

Baca juga : https://cluetoday.com/bank-mandiri-gelar-rups-2025-bahas-dividen-dan-perubahan-direksi/

Follow kami : https://www.instagram.com/cluetoday_?igsh=MWU2aHg0a3g2dHlvdg==

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *