Perempuan Korban KDRT Malah Ditahan Polisi: Apa Harus Meninggal Baru Dapat Keadilan?

Sebuah curhatan mengenai seorang perempuan yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), diduga dilakukan oleh suaminya yang berinisial BB, telah tersebar luas. Namun, ironisnya, perempuan tersebut justru yang ditahan oleh polisi.

“Ini kakak kandung gue, namanya Putri Balqis. Sudah 14 tahun berumah tangga, dan sudah belasan kali dia dianiaya oleh suaminya. Hingga nyawa kakak gue hampir saja melayang,” demikian cuit Sahara Hanum di akun Twitter-nya pada Rabu (24/5/2023).

“Ia mengalami penganiayaan pada bulan Februari, di mana matanya disiram Bon Cabe, kepalanya dipukul ke tembok, dan rambutnya ditarik,” tambah Sahara.

Menurut adiknya, ia segera melaporkan kasus KDRT yang dialami kakaknya kepada polisi. Balqis juga menjalani pemeriksaan visum.

Namun, dalam kejadian yang sama, Sahara menyatakan bahwa suami Balqis justru melaporkan Balqis dengan tuduhan KDRT.

“Setelah menunggu selama 2 bulan, dengan keanehan yang terjadi tanpa adanya saksi, malah kakak gue menjadi tersangka dan ditahan di Polres Depok selama 2 hari, sementara suaminya tidak ditahan sama sekali,” ujar Sahara.

Sahara menjelaskan bahwa kakaknya selalu diam dan bertahan karena suaminya mengancam akan membunuh keluarga mereka. “Kakak gue tahu bahwa suaminya memiliki senjata api, sehingga dia takut melaporkan kasus ini ke polisi,” ungkapnya. Ketika akhirnya Balqis melaporkan KDRT ini kepada polisi, yang terjadi justru di luar dugaan.

“Malahan sebaliknya, kakak gue ditahan di Polres Depok, dilarang bertemu dengan anak-anaknya yang masih kecil, dan dipaksa untuk mencari jalan damai dengan keluarga suaminya, tetapi kakak gue menolak,” tambahnya.

Sahara juga mempertanyakan mengapa kakaknya malah dijadikan tersangka. “Haruskah kakak gue meninggal dulu baru mendapatkan keadilan?” tanyanya.

Menurut Sahara, kakaknya seharusnya dirawat di rumah sakit karena mengalami penyakit asam lambung akut. Namun, ia harus dijaga ketat dan dilarang bertemu dengan anak-anaknya. “Saat ini kondisi kakak gue sangat memprihatinkan,” tutup Sahara.

Perempuan Korban KDRT Malah Ditahan Polisi: Apa Harus Meninggal Baru Dapat Keadilan?

Sebuah curhatan mengenai seorang perempuan yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), diduga dilakukan oleh suaminya yang berinisial BB, telah tersebar luas. Namun, ironisnya, perempuan tersebut justru yang ditahan oleh polisi.

“Ini kakak kandung gue, namanya Putri Balqis. Sudah 14 tahun berumah tangga, dan sudah belasan kali dia dianiaya oleh suaminya. Hingga nyawa kakak gue hampir saja melayang,” demikian cuit Sahara Hanum di akun Twitter-nya pada Rabu (24/5/2023).

“Ia mengalami penganiayaan pada bulan Februari, di mana matanya disiram Bon Cabe, kepalanya dipukul ke tembok, dan rambutnya ditarik,” tambah Sahara.

Menurut adiknya, ia segera melaporkan kasus KDRT yang dialami kakaknya kepada polisi. Balqis juga menjalani pemeriksaan visum.

Namun, dalam kejadian yang sama, Sahara menyatakan bahwa suami Balqis justru melaporkan Balqis dengan tuduhan KDRT.

“Setelah menunggu selama 2 bulan, dengan keanehan yang terjadi tanpa adanya saksi, malah kakak gue menjadi tersangka dan ditahan di Polres Depok selama 2 hari, sementara suaminya tidak ditahan sama sekali,” ujar Sahara.

Sahara menjelaskan bahwa kakaknya selalu diam dan bertahan karena suaminya mengancam akan membunuh keluarga mereka. “Kakak gue tahu bahwa suaminya memiliki senjata api, sehingga dia takut melaporkan kasus ini ke polisi,” ungkapnya. Ketika akhirnya Balqis melaporkan KDRT ini kepada polisi, yang terjadi justru di luar dugaan.

“Malahan sebaliknya, kakak gue ditahan di Polres Depok, dilarang bertemu dengan anak-anaknya yang masih kecil, dan dipaksa untuk mencari jalan damai dengan keluarga suaminya, tetapi kakak gue menolak,” tambahnya.

Sahara juga mempertanyakan mengapa kakaknya malah dijadikan tersangka. “Haruskah kakak gue meninggal dulu baru mendapatkan keadilan?” tanyanya.

Menurut Sahara, kakaknya seharusnya dirawat di rumah sakit karena mengalami penyakit asam lambung akut. Namun, ia harus dijaga ketat dan dilarang bertemu dengan anak-anaknya. “Saat ini kondisi kakak gue sangat memprihatinkan,” tutup Sahara.

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *