JAKARTA – Serangan rudal yang dilancarkan oleh Iran mengenai Soroka Medical Center, sebuah rumah sakit yang berfungsi sebagai referensi bagi tentara Israel (IDF) di Be’er Sheva pada Kamis (19/6/2025). Selain itu, Badan Berita Resmi Iran (IRNA) melalui saluran telegramnya menyatakan bahwa serangan tersebut menargetkan markas Komando dan Intelijen Militer Israel (IDF C4I). Yang terletak di Gav-Yam Technology Park, Be’er Sheva.
Fasilitas militer ini terletak di sebelah Rumah Sakit Soroka, yang merupakan salah satu rumah sakit terbesar di bagian selatan Israel. Usai kejadian tersebut, beberapa media lokal segera melaporkan dan merekam suasana kepanikan yang terjadi saat ledakan berlangsung. Meskipun RS Soroka tidak langsung tertimpa ledakan rudal, namun gelombang kejut dari ledakan di sekitarnya menyebabkan kaca dan fasilitas di dalam rumah sakit terkena dampaknya.
Sementara itu, otoritas Iran menegaskan bahwa Rumah Sakit Soroka bukan merupakan sasaran utama dalam serangan tersebut. Berdasarkan unggahan dari akun X (Twitter) @clashreport pada Jumat (20/6/2025), kondisi RS Soroka tampak porak poranda. Memaksa seluruh pasien untuk dievakuasi dari bangunan tersebut. Selain itu, menurut Sara Bushri, seorang relawan di RS Soroka, langit-langit rumah sakit hingga kaca-kacanya rusak akibat serangan rudal dari Iran.
“Kami pikir ledakan itu terjadi tepat di dalam bangsal. Semuanya hancur berantakan. Kaca, langit-langit semuanya runtuh. Kami mengevakuasi semua orang dan untungnya tidak ada satupun pasien yang terluka. Meskipun ada kaca di tempat tidur,” ungkap Sara Bushri mengutip dari The Times of Israel, pada Kamis (19/6/2025).
Kemudian, pihak rumah sakit akhirnya mengambil keputusan untuk memindahkan para pasien ke lokasi yang lebih aman. Selanjutnya, terkait kejadian ini, Gideon Saat sebagai Menteri Luar Negeri mengarahkan agar dibuka pusat operasi pers di rumah sakit tersebut.
“Dimaksudkan untuk menyajikan kepada media internasional serangan yang disengaja oleh rezim Iran terhadap rumah sakit dan penduduk sipil Israel,” ujar Gideon Saar selaku Kemenlu Israel dalam sebuah pernyataan.(clue)