JAKARTA – Bursa calon ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berisiko minim peminat jika Joko Widodo benar-benar mendaftarkan diri dalam Pemilu Raya PSI yang akan berakhir pada 23 Juni 2025. Agung Baskoro, Direktur Eksekutif Triaspols, berpendapat bahwa apabila Jokowi ikut mendaftar, calon lain akan terlihat seperti hanya pengisi acara saja.
“Karena orang akan berpikir ulang kalau lawannya Pak Jokowi. Terus juga ibarat kata hanya sebatas penggembira,” ungkap Agung Baskoro kepada Media Indonesia, pada Jumat (20/6/2025), dikutip dari mediaindonesia.com.
Sejak pendaftaran dibuka pada 13 Mei 2025, hingga kini hanya ada satu orang yang mendaftar, yaitu Ronald A Sinaga, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PSI Jawa Barat. Agung Baskoro pun mengungkapkan bahwa calon lainnya kemungkinan akan mendaftar menjelang batas waktu yang telah ditetapkan.
“Walaupun mendaftarnya Pak Jokowi masih spekulatif, tapi minimal ada bayangan bahwa sampai penutupan pendaftaran dinamika caketum PSI akan terus mengemuka. Dan biasanya last minute management dalam politik kita sering terjadi,” ujarnya.
Selanjutnya, Direktur Eksekutif Triaspols menyampaikan bahwa sosok ketua umum PSI yang dibutuhkan saat ini adalah figur yang memiliki ketokohan kuat serta kapasitas atau “isi tas” yang mumpuni. Ia juga menambahkan bahwa figur seperti Jokowi dinilai mampu memenuhi kriteria tersebut demi mendorong PSI lolos ke Senayan pada Pemilu 2029.
Selain itu, jaringan yang terjalin selama dua periode masa jabatan kepresidenan semakin memperkuat posisi Jokowi sebagai kandidat yang memiliki sumber daya tak terbatas. Selain itu, Agung Baskoro juga menyatakan bahwa para calon lawan Jokowi harus memiliki kapasitas yang setara dengan ayahnya, Ketua Umum PSI saat ini.(clue)