Subang–Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel gabungan bintang dan nonbintang di Kabupaten Subang melonjak tajam pada April 2025.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Subang, TPK mencapai 25,42 persen, meningkat 11,85 poin dibandingkan Maret 2025 yang hanya 13,57 persen.
Peningkatan signifikan ini terjadi seiring dengan momentum libur Lebaran Idulfitri 1446 H. Secara historis menjadi musim puncak kunjungan wisatawan ke Subang.
Kabupaten Subang dikenal sebagai destinasi wisata alam dan keluarga, dan libur panjang biasanya berkontribusi pada peningkatan hunian akomodasi.
“Kabupaten Subang sebagai kota tujuan wisata dan tingkat kunjungan wisatawan selalu mengalami kenaikan ketika liburan lebaran Idul Fitri. Sehingga mempengaruhi pada kenaikan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) di Kabupaten Subang,” kata BPS Subang dalam keterangannya, dikutip pada Senin (23/06/25).
Secara spesifik, TPK hotel bintang mencatat angka 38,42 persen pada April 2025. Angka ini melonjak 14,43 poin dari bulan sebelumnya (Maret 2025) yang hanya 23,99 persen, dan naik 0,57 poin dibandingkan April 2024 yang tercatat 37,85 persen.
Sementara itu, hotel nonbintang juga mengalami kenaikan. TPK-nya naik dari 8,80 persen pada Maret 2025 menjadi 20,17 persen pada April 2025—naik 11,37 poin.
Jika dibandingkan tahun sebelumnya (April 2024), TPK hotel nonbintang naik lebih tajam yaitu 4,84 poin dari 15,33 persen.
Meski begitu, data tersebut masih direndah dibanding pada Desember 2024 sebesar 44,99 persen untuk hotel bintang.

Durasi Menginap Rata-rata Menurun
Meski terjadi peningkatan TPK, durasi rata-rata tamu menginap justru menurun. Rata-rata lama menginap tamu (RLMT) secara keseluruhan tercatat 1,07 malam, lebih rendah dibanding Maret 2025 yang mencapai 1,17 malam.
Perinciannya: Hotel bintang: 1,14 malam, sedangkan Hotel nonbintang: 1,00 malam.
Angka ini menandakan bahwa meskipun kunjungan meningkat selama liburan, tamu cenderung melakukan kunjungan singkat atau transit, bukan menginap untuk jangka panjang.
Data April 2025 menunjukkan bahwa potensi sektor perhotelan dan pariwisata Subang cukup besar, terutama saat momentum liburan nasional dan hari raya keagamaan.
Namun, rata-rata durasi menginap yang masih rendah menjadi catatan tersendiri.
Pemerintah daerah dan pelaku industri perhotelan perlu merancang strategi atraktif agar wisatawan tidak hanya datang, tetapi juga menginap lebih lama dan membelanjakan lebih banyak.