Subang – Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Subang menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Pemda Subang dan DPRD, pada Senin (11/8/2025) siang.
Aksi ini mengusung tema “Pemda Mandul, DPRD Tumpul” sebagai kritik terhadap kinerja pemerintah daerah dan DPRD Kabupaten Subang.
Ketua PC PMII Kabupaten Subang, Yulistia Sintawati mengatakan, aksi tersebut merupakan respons atas berbagai persoalan yang dinilai diabaikan pemerintah daerah.
Salah satunya program seragam sekolah gratis yang dinilai diskriminatif karena hanya menyasar siswa di sekolah negeri, PMII Subang menyebut, banyak di antara siswa di sekolah swasta berasal dari keluarga kurang mampu.
“Program seragam sekolah gratis yang dinilai diskriminatif karena tidak menyentuh siswa di sekolah swasta,” kata Yulistia dalam keterangan tertulisnya.
PMII juga menyoroti belum terbitnya Peraturan Bupati (Perbup) Pesantren sebagai aturan pelaksana dari Perda Pesantren yang telah disahkan. Ketiadaan Perbup ini dinilai membuat implementasi Perda sulit dilakukan.
Selain itu, DPRD Kabupaten Subang dianggap gagal menjalankan fungsi pengawasan dan lebih sering menjadi stempel pengesahan anggaran ketimbang mengkritisi kebijakan pemerintah daerah.
Dalam aksinya, PMII menuntut pemerataan distribusi seragam sekolah gratis hingga ke sekolah swasta serta mendesak pemerintah segera menerbitkan Perbup Pesantren.
“Ketiadaan Perbup ini, menurut PMII, membuat implementasi Perda Pesantren mandek di lapangan,” terangnya.
PMII menyatakan, aksi ini merupakan bentuk kepedulian terhadap keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat. Mereka mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut mengawal isu-isu publik agar pemerintah tidak abai terhadap kebutuhan rakyat.
“PMII menilai DPRD lebih sering menjadi stempel pengesahan anggaran ketimbang mengkritisi kebijakan pemerintah daerah secara mendalam,” pungkasnya.