PATI– Aksi unjuk rasa di Alun-Alun Pati pada Rabu pagi diperkirakan akan melibatkan sekitar 100.000 warga yang menuntut pengunduran diri Bupati Sudewo. Unjuk rasa ini berlangsung di pusat pemerintahan daerah dan mengundang perhatian luas.
Ribuan Warga Mulai Padati Alun-Alun
Sejak Senin (12/8) sore, ribuan warga telah berdatangan ke Alun-Alun Pati. Pantauan media menunjukkan spanduk dan baliho penuh aspirasi telah terpasang di berbagai sudut, menunjukan keseriusan gelombang protes yang akan terjadi.
Pemasangan spanduk “KPK Usut Tuntas” dan “Pak Presiden Prabowo Pecat Bupati Sudewo” menjadi simbol penolakan publik yang kian meluas.
Koordinator Donasi, Teguh Istyanto, menyebut pihaknya telah menerima ribuan kardus air mineral yang sudah siap di titik-titik strategis. Selain itu, posko evakuasi dan dapur umum juga tengah berdiri untuk menunjang kelancaran aksi massa.
Prediksi Massa Aksi Capai 100.000 Orang
Ahmad Husein, Koordinator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, menyampaikan bahwa “Demo Pati bakal diikuti 100 ribu massa aksi” yang datang dari berbagai kecamatan seperti Batangan, Puncakwangi, dan Kayen.
“Persiapan hari ini diperkirakan 100.000 lebih (massa)… melebihi tantangan Bupati sebelumnya, yang menyebut cukup 50.000.” katanya.
Kemudian, untuk menjaga keamanan, aparat gabungan dari Polres, Polda, TNI, dan Satpol PP telah siaga. Namun jumlah yang terlapor bervariasi. Pikiran Rakyat menyebut 2.781 personel, sementara laporan Radar Solo menuliskan 2.684 personel.
Tuntutan Tegas: Bupati Sudewo Mundur
Para warga menuntut satu hal: pengunduran diri Bupati Sudewo. Aksi berawal dari kebijakan kontroversial yang dipandang tidak pro-rakyat, mulai dari rencana kenaikan pajak, pengurangan jam sekolah (5-hari sekolah), hingga PHK honorer RSUD RAA Soewondo
Selain itu, Teguh menegaskan bahwa berbagai kebijakan tersebut menimbulkan keresahan luas — seperti guru honorer yang terpaksa kehilangan pekerjaan setelah kebijakan regrouping sekolah. (clue)
Cecep Muhamad Yusup