LUMAJANG – Gunung Semeru kembali mengalami erupsi pada Kamis (14/8/2025). Berdasarkan laporan resmi Multiplatform Application for Geohazard Mitigation and Assessment in Indonesia (MAGMA Indonesia), tercatat tiga kali letusan sejak dini hari hingga pagi hari.
Letusan pertama terjadi pukul 00.19 WIB dan kedua pada pukul 05.17 WIB, keduanya dengan visual kolom erupsi yang tidak teramati.
Letusan ketiga terjadi pukul 08.23 WIB, dengan tinggi kolom abu sekitar 500 meter di atas puncak (± 4.176 mdpl). Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas sedang mengarah ke barat. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 110 detik.
MAGMA Indonesia mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 km dari puncak, serta menjauhi sempadan sungai 500 meter dari tepi aliran.
Potensi bahaya awan panas dan aliran lahar dapat menjangkau hingga 13 km dari pusat erupsi. Warga juga diminta menghindari radius 3 km dari kawah/puncak karena rawan lontaran batu.
Selain Besuk Kobokan, potensi aliran lahar juga mengancam Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, serta sungai-sungai kecil yang menjadi anak sungai dari Besuk Kobokan.
Masyarakat diminta tetap waspada terhadap kemungkinan awan panas, guguran lava, dan lahar hujan.
Sehari sebelumnya, Rabu (13/8/2025), Gunung Semeru tercatat meletus delapan kali. Tiga letusan di antaranya teramati dengan tinggi kolom abu mencapai 1.000 meter. Hingga 14 Agustus 2025, Semeru menjadi gunung berapi dengan jumlah letusan terbanyak di Indonesia tahun ini, yaitu 2.244 kali.