Pincab BRI Diculik dan Dibunuh, 4 Pelaku Ditangkap, Eksekutor Utama Masih Diburu

JAKARTA – Kasus penculikan dan pembunuhan yang menimpa Kepala Cabang Pembantu (KCP) BRI Cempaka Putih, Mohamad Ilham Pradipta (35), menjadi sorotan publik.

Insiden ini terjadi pada Rabu (20/8/2025) saat korban sedang berada di parkiran Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur. Berdasarkan rekaman CCTV yang telah dikonfirmasi pihak kepolisian, korban dibawa paksa oleh beberapa orang tak dikenal.

Keesokan harinya, Kamis (21/8/2025), jasad Ilham ditemukan di semak-semak wilayah Serang Baru, Bekasi. Kondisinya mengenaskan, dengan tangan dan kaki terikat serta mata tertutup lakban. Tubuh korban juga ditemukan penuh lebam, mengindikasikan adanya kekerasan sebelum korban meninggal dunia.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, membenarkan penemuan jasad korban dan mengungkap bahwa kepolisian telah menangkap empat terduga pelaku.

“Saat ini kami masih memburu eksekutor utama yang diduga menjadi otak dari peristiwa ini. Ada indikasi keterlibatan kelompok terorganisir,” ujar Ade Ary dikutip dari Tempo.

Kombes Ade Ary menambahkan, ada tiga kemungkinan motif yang sedang didalami:

  1. Motif ekonomi, kemungkinan terkait masalah keuangan atau pinjaman.
  2. Dendam pribadi, yang bisa terkait hubungan profesional atau personal.
  3. Permasalahan pekerjaan, termasuk potensi risiko dalam proses penagihan (collection).

Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menyampaikan duka mendalam atas kejadian tersebut.

“Kami menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian. Saat ini fokus kami adalah memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban dan memastikan keamanan seluruh karyawan,” ujar Hery dalam keterangan tertulis, mengutip dari Detik.

Respon DPR

Hery juga menyebut, BRI akan melakukan evaluasi terkait jam kerja fleksibel dan prosedur keamanan, khususnya bagi pejabat dan staf yang sering bekerja hingga malam hari. Pernyataan ini juga disoroti oleh Komisi VI DPR RI dalam rapat dengar pendapat yang mendorong perbankan bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk meningkatkan perlindungan di lapangan.

Kasus ini menimbulkan kekhawatiran di sektor perbankan, terutama terkait risiko yang dihadapi pejabat bank dalam menjalankan tugas, termasuk proses penagihan atau negosiasi kredit.

Anggota Komisi VI DPR RI, Ismail Bachtiar, menegaskan perlunya protokol keamanan yang lebih ketat.

“BRI dan bank lain harus mempertimbangkan risiko kerja di luar jam kantor dan memprioritaskan keselamatan karyawan,” tegas Ismail dalam sidang RDP. (clue)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *