SUBANG – Subang Economic Forum (SEF) sebagai pra-event Subang Invesment Summit 2023 rencananya bakal digelar di bulan Agustus. Gelaran ini akan dihadiri unsur-unsur Pentahelix, diantaranya konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Subang.
Ketua LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sutaadmaja (STIESA), Gugyh Susandi menerangkan pentingnya kolaborasi antara akademisi dengan pengusaha. Gugyh menilai saat ini masih ada gap antara riset yang dihasilkan perguruan tinggi dengan industri.
“Maka kita harus jeli melihat apa yang bisa dikerjasamakan antara perguruan tinggi swasta dengan industri yang sedang berkembang di Subang. Momen pertemuan di Subang Economic Forum akan menjawab hal ini,” ujarnya.
Gugyh berharap perkembangan ekonomi di Subang yang digadang-gadang sebagai “Kota Investasi” bisa dikaji dari berbagai sudut pandang.
”Bisa conference berbentuk persentasi paper untuk membedah berbagai isu ekonomi. Kalau bisa unsur masyarakat bisa diikutsertakan untuk share informasi hasil riset yang selama ini hanya bisa diakses lewat jurnal berbayar,” ungkap Gugyh.
Tidak hanya akademisi, Gugyh juga ingin ada banyak sektor yang lainnya seperti asosiasi di berbagai profesi yang berasal dari publik bisa ikut terlibat dalam forum tersebut.
”Asosiasi dari berbagai profesi seperti asosiasi profesi hukum, dokter dan lainnya. Ini juga bisa digunakan sebagai sarana pertukaran ide atau informasi yang nantinya akan muncul dialektika dan big question hasil dari conference” kata dia dalam keterangnya.
Gugyh menerangkan pertanyaan besar yang muncul di SEF akan dijawab dalam gelaran Subang Investment Summit.
”Big question ini nanti akan bisa dijawab oleh orang-orang yang mempunyai kapabilitas nanti akan hadir di SIS sesuai dengan hasil diskusi sebelumnya,” pungkasnya. (clue)
Cecep Muhamad Yusup