JAKARTA – Media sosial tengah diramaikan dengan tren baru yang unik: penggunaan foto profil berwarna “Brave Pink” dan “Hero Green”. Fenomena ini muncul di berbagai platform, mulai dari Instagram, X (Twitter), TikTok, hingga WhatsApp, dan dengan cepat menjadi bahan perbincangan warganet.
Tren ini bermula dari kampanye visual yang beredar sejak akhir pekan lalu. Sejumlah kreator konten dan influencer mengganti foto profil mereka dengan dua warna dominan: pink fuchsia cerah yang di sebut “Brave Pink”, serta hijau toska yang populer dengan nama “Hero Green”.
Simbolisme Warna
Menurut pakar komunikasi digital, warna-warna tersebut bukan sekadar estetika.
“Warna pink kerap di asosiasikan dengan keberanian dalam mengekspresikan diri, sementara hijau menggambarkan semangat, keberlanjutan, dan solidaritas,” ujar Dinda Kartika, pengamat media sosial dari Universitas Indonesia, Selasa (3/9/2025).
Dinda menambahkan bahwa tren seperti ini sering muncul sebagai bentuk identitas bersama di ruang digital.
“Dengan mengganti foto profil ke warna seragam, pengguna merasa menjadi bagian dari sebuah komunitas atau gerakan, meski tidak selalu memiliki makna politik maupun sosial yang besar,” katanya.
Viral di Kalangan Gen Z
Tagar #BravePink dan #HeroGreen kini sudah digunakan lebih dari 300 ribu kali di TikTok. Dan lebih dari 120 ribu kali di X hanya dalam dua hari terakhir. Banyak warganet Gen Z yang mengunggah alasan mereka ikut serta.
Seorang pengguna X, @melyaapr, menuliskan, “Ganti PP jadi Brave Pink biar makin pede. Katanya warna pink itu tanda keberanian.” Sementara itu, pengguna lainnya menulis, “Hero Green vibes, tandanya kita butuh energi baru.”
Potensi Jadi Tren Lebih Luas
Meski masih terbilang baru, sejumlah brand dan komunitas online mulai melirik tren ini. Beberapa akun resmi komunitas kreatif bahkan sudah menambahkan elemen Brave Pink dan Hero Green pada logo profil mereka.
“Kalau tren ini bertahan lama, bukan tidak mungkin akan dipakai juga oleh brand besar sebagai strategi engagement,” kata analis media sosial, Rizky Pramana.
Sebelumnya, tren serupa juga pernah terjadi, misalnya penggunaan pita hitam di foto profil untuk solidaritas, hingga tren “Twibbon Challenge”. Bedanya, kali ini fokus utamanya pada estetika warna yang memicu interpretasi bebas dari warganet. (clue)