Burung Hantu jadi Solusi Assyifa Peduli Atasi Hama Tikus Sawah

Subang– Hama tikus sawah menjadi masalah serius bagi petani di Kabupaten Subang. Tak sedikit lahan pertanian yang mengalami gagal panen akibat serangan tikus. 

Untuk menjawab persoalan ini, Assyifa Peduli bersama Departemen Pelayanan Masyarakat As-Syifa kembali memasang Rumah Burung Hantu (Rubuha) di Desa Tambakan dan Tambakmekar, Jalancagak, pada Senin (1/9/25).

Program rubuha Subang ini terbukti efektif. Burung hantu sebagai predator alami tikus mampu menekan populasi hama yang selama ini merugikan petani.

Dampak Positif Rubuha untuk Panen Petani

Penanggung Jawab Program Rubuha, Hisyam Sultan Muhammad Ridwan, menuturkan manfaat rubuha sudah dirasakan langsung oleh para petani.
 

“Alhamdulillah, Assyifa Peduli kembali menambah rumah burung hantu di dua desa, yakni Desa Tambakan dan Tambakmekar. 

Program rubuhan ini kebermanfaatanya dirasakan langsung oleh petani maupun pemilik sawah yang sebelumnya mengalami gagal panen, setelah adanya rubuha berhasil panen,” jelas Hisyam.

Sejak pertama kali dipasang pada 2021, hasil panen petani mulai berangsur membaik. Sebelumnya, tikus menyebabkan kerusakan hingga 100 persen lahan. Namun kini, keberhasilan panen bisa mencapai 80 persen.

Suara Petani: Dari Gagal Panen Hingga Panen Berhasil

Petani setempat, Acep Rusmana, mengakui rubuha Subang memberi harapan baru.
Sebelum adanya rubuha ini, petani mengalami 100 persen gagal panen dengan area sekitar 120 hektar sawah. 

“Alhamdulillah, setelah dipasang rubuha, walaupun masih terdampak oleh hama tikus, kami masih bisa panen. Dulu, sebelum adanya rubuha, hampir 120 hektar sawah mengalami gagal panen. 

“Alhamdulillah setelah pemasangan rubuha panen berangsur-angsur membaik. Ada yang sudah 100%, 75%. Dan sekarang, Insyaa Allah diperkirakan panen 80% berhasil,” ujarnya.

Ia menambahkan, sekitar 500 petani di dua desa menjadi penerima manfaat. Rubuha dinilai jadi solusi untuk mengurangi dampak serangan hama. 

Target Rubuha dan Dukungan Donatur

Hisyam menyebutkan, dari target 24 rubuha di dua desa, baru terealisasi 11 unit. Meski begitu, Assyifa Peduli optimistis program rubuha Subang ini akan terus berkembang dengan dukungan para donatur.
 

“Insyaa Allah, kami yakin atas doa dan dukungan dari seluruh pihak khususnya para donatur, para petani yang menggantungkan hidupnya dari hasil panen dapat meningkat kesejahteraannya,” pungkas Hisyam.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *