Subang– Tiga siswa kelas VIII SMP-IT Assyifa menghadirkan inovasi teknologi tempat sampah yang bermanfaat bagi kelestarian lingkungan.
Mereka menciptakan sebuah tempat sampah pintar berbasis Internet of Things (IoT) yang diberi nama STEMS, dan memperkenalkannya kepada publik dalam gelaran Subang Innovations Festival 2025 di Alun-alun Subang, Selasa (16/9/2025).
STEMS dirancang dengan menggunakan sensor HC-SR04 dan modul ESP8266. Per unit tempat sampah membutuhkan biaya sekitar Rp500 ribu.
Sistem ini memungkinkan pemantauan kapasitas sampah secara real-time, bahkan memberikan notifikasi otomatis melalui aplikasi Telegram ketika tempat sampah sudah penuh.
Fitur lain yang menjadi daya tarik ialah mekanisme buka-tutup otomatis. Siswa tidak perlu lagi menyentuh tutup tempat sampah karena sensor akan mendeteksi keberadaan objek dan menggerakkan penutup secara otomatis.
Inovasi ini diciptakan oleh Satrio Alun Segoro, Fahreza Maulana Kendri, dan M. Farras Ramadhan, yang semuanya masih duduk di bangku kelas delapan. Melalui karya ini, mereka ingin memberikan solusi nyata atas persoalan pengelolaan sampah di sekolah maupun fasilitas umum.
“Kami menghadirkan solusi nyata untuk masalah yang sering diabaikan. Tempat sampah pintar ini bukan hanya alat, tapi langkah kecil menuju lingkungan yang lebih bersih dan tertata,” ujar Satrio, salah satu pencipta STEMS.
STEMS dinilai membawa banyak manfaat. Kehadirannya membuat pembuangan sampah menjadi lebih praktis, higienis, dan efisien.
Lebih dari itu, inovasi ini juga diharapkan dapat mendorong terbentuknya kebiasaan disiplin dalam menjaga kebersihan.
Karya sederhana dari tangan para pelajar ini membuktikan bahwa kreativitas dan kepedulian lingkungan dapat melahirkan teknologi yang relevan dengan kebutuhan sehari-hari.
“Sebelumnya tuh di sekolah banyak sampah. Karena males ngebuang sampah ke tempatnya. Sekarang jadi gampang. Terus tangan juga gak kotor,” pungkasnya.