Freeport Tuntaskan Evakuasi Korban Longsor di Grasberg, Operasi Pencarian Resmi Dihentikan

Sumber foto: Bisnis.com

TIMIKA— Setelah hampir sebulan penuh berjibaku di tengah medan tambang yang ekstrem, PT Freeport Indonesia (PTFI) akhirnya berhasil mengevakuasi seluruh korban longsor di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave, Tembagapura, Papua Tengah. Operasi pencarian resmi berhenti.

Peristiwa longsor di tambang Grasberg terjadi pada 8 September 2025 sekitar pukul 03.00 WIT. Material batuan dan tanah runtuh menimpa area kerja bawah tanah yang saat itu terisi oleh sejumlah pekerja. Tujuh karyawan tertimbun dan sempat hilang selama beberapa hari.

Upaya evakuasi berjalan secara intensif oleh tim SAR internal Freeport bersama Basarnas Mimika, Polsek Tembagapura, dan relawan lokal. Medan yang sempit, tumpukan material keras, serta risiko longsoran susulan membuat proses pencarian berjalan penuh tantangan.

Tim bekerja siang dan malam menggunakan kombinasi alat berat, bor bawah tanah, hingga drone survei, demi menemukan lokasi pasti para pekerja yang tertimbun.

“Seluruh korban sudah berhasil dievakuasi. Saat ini jenazah dibawa ke Timika untuk proses identifikasi dan pemulangan kepada keluarga,” ujar Kapolsek Tembagapura Iptu Firman, mengutip dari DetikNews pada 7 Oktober 2025.

Tim penyelamat berhasil mengevakuasi lima dari tujuh korban pada awal Oktober setelah pencarian intensif selama lebih dari tiga minggu. Korban yang telah teridentifikasi antara lain Victor Manuel Bastida Ballesteros, Balisang Telile, Holong Gembira Silaban, Dadang Hermanto, dan Zaverius Magai.

“Semuanya sudah dibawa ke Timika. Satu dikuburkan di Kuala Kencana, empat lainnya diterbangkan ke Jakarta,” jelas Firman.

Tim penyelamat berhasil mengevakuasi dua korban pertama, Irawan (46) asal Cilacap dan Wigih Hartono (37) asal Tulungagung pada 20 September 2025 lalu.

Penghentian Evakuasi Korban Freeport

Sumber foto: Tempo

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menyampaikan bahwa penghentian pencarian bukan berarti berhenti berjuang, melainkan langkah untuk memberi ruang bagi keluarga korban berduka dan memastikan evaluasi terlaksana.

“Kami berduka atas kehilangan tujuh rekan kami. Pencarian dihentikan setelah semua korban berhasil ditemukan. Kami akan terus memperkuat standar keselamatan di tambang bawah tanah,” ujar Tony dalam keterangan resmi perusahaan.

Pihak Freeport juga memastikan seluruh keluarga korban menerima kompensasi dan dukungan penuh, termasuk pemulangan jenazah ke daerah asal masing-masing.

Evakuasi ini menutup satu babak kelam dalam operasi tambang terbesar di Indonesia tersebut. Meski demikian, insiden ini sekaligus menjadi peringatan penting bagi industri pertambangan nasional tentang risiko tinggi kerja di bawah tanah.

Pemerintah melalui Kementerian ESDM akan melakukan audit keselamatan terhadap sistem tambang Grasberg, termasuk meninjau ulang manajemen risiko dan sistem peringatan dini longsor di area kerja bawah tanah.

“Keselamatan pekerja adalah prioritas. Kami akan memastikan Freeport mematuhi seluruh standar K3 tambang sesuai regulasi nasional,” kata Direktur Teknik dan Lingkungan Minerba Kementerian ESDM, Sri Rahardjo, di Jakarta.

Suasana duka masih menyelimuti lingkungan kerja di Tembagapura. Rekan-rekan kerja korban menggelar doa bersama di area mess Kuala Kencana sebagai bentuk penghormatan terakhir bagi para pahlawan tambang tersebut.

“Ini bukan sekadar kehilangan rekan kerja, tapi juga keluarga. Semoga mereka mendapat tempat terbaik,” ucap salah satu teknisi tambang, Eko Prasetyo, dengan mata berkaca-kaca.

Dengan selesainya operasi evakuasi ini, PT Freeport Indonesia berjanji untuk meningkatkan sistem keamanan tambang dan menjadikan tragedi ini sebagai pembelajaran penting agar insiden serupa tak terulang. (clue)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *