Sharm El-Sheikh – Suasana diplomatik mendadak tegang di KTT Perdamaian Gaza di Sharm El-Sheikh, Mesir. Ketika percakapan antara Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terdengar jelas. Mikrofon yang aktif memicu ketegangan.
Dalam rekaman yang viral, Prabowo terdengar berbicara tentang situasi keamanan yang tidak aman di suatu wilayah, yang tampaknya merujuk pada Gaza.
Kemudian, ia meminta izin untuk berbicara lebih lanjut di tempat yang lebih aman. Trump merespons dengan mengatakan, “Kamu bisa berbicara dengan Eric, dia anak yang baik.” Prabowo kemudian menyebut “Donald Jr.” sebelum percakapan berakhir.
Namun, yang menjadi sorotan publik adalah penyebutan nama “Harry” oleh Prabowo. Beberapa spekulasi muncul, mengaitkan nama tersebut dengan Hary Tanoesoedibjo, seorang pengusaha Indonesia yang terkenal dekat dengan Trump dan memiliki hubungan bisnis di Indonesia.
Tanoesoedibjo, yang juga akrab sebagai “Trump-nya Indonesia”, memiliki jaringan bisnis yang luas, termasuk pengembangan resor golf Trump di Jakarta.
Namum, higga saat, belum ada pernyataan resmi mengenai siapa yang menjadi maksud “Harry” dalam percakapan itu. Pihak Istana Kepresidenan Indonesia dan Gedung Putih belum memberikan komentar resmi mengenai insiden ini.
Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya kehati-hatian dalam berkomunikasi, terutama forum internasional, mengingat potensi bocornya informasi yang dapat menimbulkan berbagai spekulasi dan interpretasi publik.