Sejak ditetapkan sebagai warisan budaya oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009, batik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Setiap daerah di tanah air, kini berlomba-lomba mempromosikan motif batik khas daerahnya masing-masing.
Tak hanya itu, daerah-daerah yang sebelumnya tidak memiliki tradisi membatik kini juga turut mengembangkan batik dengan motif yang menggambarkan ciri khas mereka.
Salah satu daerah yang menonjol dalam hal ini adalah Subang. Seorang Pengrajin Batik bernama Mulyana, yang telah menjalani karirnya sejak tahun 2010, dengan bangga mempersembahkan motif Ganas sebagai identitas khas dalam karyanya. Mulyana bercerita bahwa pemilihan motif Ganas ini disebabkan oleh keunikan dan popularitasnya di Subang.
“Mulai tahun 2010, setelah saya mengikuti berbagai pelatihan, saya mulai mencari simbol atau ikon yang mudah diingat oleh banyak orang. Akhirnya, saya memutuskan untuk mencoba menggunakan motif Ganas, dan sampai sekarang, motif ini dikenal sebagai Batik Ganasan,” ungkap Mulyana.
Mulyana sendiri merupakan putra asli Desa Nangerang, Kecamatan Binong, Subang. Dahulu, batik ganasan hanya dikenal di daerah Binong, namun kini ia berusaha mengembangkan sayapnya dengan membuka galeri batik baru di Perumnas Blok 8 Sukamelang, Kecamatan Subang, Kabupaten Subang.
Dengan langkah tersebut, Mulyana berharap dapat lebih memudahkan para konsumen, terutama mereka yang berasal dari kota, agar tidak perlu lagi melakukan perjalanan jauh ke Binong. Selain itu, lokasi galeri baru ini juga lebih strategis sehingga dapat meningkatkan aksesibilitas bagi para pecinta batik.
Tak hanya menawarkan batik dengan corak dan warna yang menarik, galeri Batik Ganasan juga menerima permintaan khusus dari konsumen yang ingin memiliki batik dengan desain sesuai keinginan mereka. Tentu hal ini menambah nilai estetika dan keunikan dari setiap karya batik yang dihasilkan.
Kehadiran produk-produk batik ganasan juga telah mendapat apresiasi dari berbagai instansi pemerintah daerah di Kabupaten Subang. Hal ini semakin meningkatkan kebanggaan terhadap produk lokal yang bernilai tinggi, serta turut berkontribusi dalam memajukan ekonomi masyarakat setempat.
Dengan budget mulai dari Rp. 180 ribu, Anda sudah dapat memiliki kain batik dengan motif ganas, sisingaan, dan beragam corak menarik lainnya. Harga yang terjangkau ini semakin memperkuat alasan mengapa batik ganasan semakin diminati oleh berbagai kalangan.
Tak hanya sampai situ, Mulyana memiliki harapan untuk dapat menyelenggarakan workshop pembuatan batik di Subang. Ia ingin mengajak masyarakat untuk lebih mengenal, mencintai, dan melestarikan seni batik ini. Workshop ini akan menjadi sarana bagi para pelaku seni, khususnya mereka yang berminat mencoba membuat batik sendiri.
“Kedepannya, saya berharap bisa membuka workshop atau pelatihan pembuatan batik bagi mereka yang ingin mencoba langsung menghasilkan karya batik. Karena kadang-kadang, ada orang yang lebih tertarik dan merasa lebih dekat dengan sebuah karya ketika mereka menciptakannya sendiri,” papar Mulyana dengan semangat.
Tidak hanya mengenalkan batik, galeri Batik Ganasan juga menyediakan beberapa produk unggulan berbahan dasar nanas. Berbagai olahan makanan unik dan khas dari bahan nanas ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang mencari oleh-oleh khas dari kota Subang.
Dengan harga yang relatif lebih terjangkau, produk-produk UMKM ini semakin mendukung perekonomian lokal dan mengangkat potensi daerah Subang ke mata dunia.
Dengan semangat inovasi dan dedikasi dalam melestarikan seni budaya, khususnya batik dan produk lokal Subang, Mulyana membuktikan bahwa warisan budaya seperti batik dapat menjadi sumber kebanggaan dan peluang ekonomi yang menjanjikan bagi daerah Subang.