Buntut Ponpes Roboh, Presiden Bentuk Ditjen Ponpes

Sumber foto: tribunnews.com

Jakarta – Presiden Prabowo Subianto membentuk Direktorat Jenderal Pondok Pesantren di Kementerian Agama (Kemenag).

Langkah ini sebagai respons terhadap ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Sidoarjo, yang menewaskan 67 orang.

Pembentukan Direktorat Jenderal Ponpes bertujuan meningkatkan pengawasan dan pendampingan terhadap 42.000 pesantren di Indonesia.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa keputusan ini merupakan perhatian Presiden terhadap dunia pesantren.

“Kejadian di Al-Khoziny membuka mata pemerintah mengenai pentingnya pengawasan dan pendampingan bagi lembaga pendidikan berbasis keagamaan,” katanya.

Ia menambahkan bahwa banyak pesantren yang belum memenuhi standar keamanan bangunan.

Menteri Agama Nasaruddin Umar menyambut baik keputusan Presiden dan menyebutnya sebagai bukti dukungan nyata untuk santri.

“Ditjen Ponpes akan memperkuat fungsi pesantren dalam sistem pendidikan nasional,” ujarnya.

Selanjutnya, ia berharap langkah ini menjadi tonggak kebangkitan pesantren menuju Indonesia Emas 2045.

Pembentukan Direktorat Jenderal Ponpes juga menjadi harapan dapat mencegah kejadian serupa di masa depan. Selain itu, pemerintah berencana memberikan pelatihan di bidang konstruksi dan teknik sipil kepada santri di seluruh Indonesia.

Langkah ini bertujuan memberikan pemahaman kepada santri mengenai proses pembangunan di lingkungan pondok pesantren mereka.

Keputusan ini juga menjadi kado istimewa bagi seluruh santri Indonesia pada momentum Hari Santri Nasional 2025. Demikian juga, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengapresiasi langkah Presiden.

“Ini bukti nyata cinta negara kepada dunia pesantren,” katanya. (clue)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *