JAKARTA — Gubernur Riau Abdul Wahid tiba di Gedung KPK Jakarta pada Selasa pagi, usai kena OTT. Ia memakai kaus putih dan masker hitam saat berjalan menuju ruang pemeriksaan.
Abdul Wahid turun dari mobil tahanan pukul 09.35 WIB. Ia melangkah cepat melewati awak media tanpa memberi komentar. Petugas KPK langsung menggiringnya menuju ruang penyidik di lantai dasar.
“KPK menangkap penyelenggara negara di Riau pada Senin malam,” kata Juru Bicara KPK Ali Fikri lewat pernyataan resmi, Selasa 4 November 2025.
Ali menjelaskan penangkapan itu berkaitan dengan dugaan suap proyek infrastruktur daerah. Tim KPK juga mengamankan sembilan orang lain dan uang tunai sebagai barang bukti awal.
Penyidik masih memeriksa para pihak untuk menelusuri aliran dana. “Kami akan menentukan status hukum dalam waktu 1×24 jam,” ujar Ali.
Informasi dari Antara News menyebut operasi berlangsung di Pekanbaru dan Indragiri Hilir. Tim KPK bergerak sejak Senin malam hingga dini hari. Setelah itu, Abdul Wahid langsung terbang ke Jakarta dengan pengawalan ketat.
Abdul Wahid menjabat Gubernur Riau periode 2025–2030 sejak 20 Februari 2025. Ia merupakan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan pernah duduk di Komisi V DPR RI.
Menanggapi OTT ini, Ketua DPW PKB Riau Syaiful Huda menyatakan partainya menghormati proses hukum.
“Kami menunggu penjelasan resmi dari KPK sebelum bersikap,” ucap Huda kepada DetikNews.
Kasus ini memicu perhatian publik di Riau. Aktivis antikorupsi menilai penangkapan Abdul Wahid menjadi ujian besar bagi pemerintahan baru.
“KPK harus mengusut jaringan korupsi proyek daerah agar publik mendapat kepastian,” kata Koordinator Forum Transparansi Riau, Dian Pratama, Selasa 4 November 2025.
KPK belum menetapkan Abdul Wahid sebagai tersangka. Penyidik masih menelusuri bukti dan menyiapkan konferensi pers untuk menyampaikan hasil pemeriksaan. (clue)

