CIREBON – Upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-54 KORPRI, Hari Ulang Tahun ke-80 PGRI, dan Hari Guru Nasional tingkat Kota Cirebon yang digelar di halaman Balai Kota pada Senin (1/12/2025) berlangsung khidmat.
Acara ini bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi menjadi momentum perenungan kolektif mengenai arah pengabdian, kualitas pelayanan, dan masa depan pendidikan.
Pada pembukaan kegiatan, Pemkot Cirebon mengajak peserta upacara menunduk dan mendoakan korban bencana di Aceh, Sumut, serta Sumbar yang terdampak.
Kehilangan ratusan nyawa dan kerusakan besar yang terjadi mengingatkan kita bahwa duka di satu daerah menjadi duka seluruh bangsa Indonesia. Mereka menyerukan empati dan kepedulian sosial agar benar-benar menjadi gerak nyata, bukan sekadar simpati di permukaan.
Pj Sekda Kota Cirebon, Sumanto, yang memimpin upacara pada kesempatan tersebut menegaskan bahwa nilai solidaritas tersebut harus mereka terjemahkan dalam tindakan.
“Kita mungkin tidak berada di lokasi bencana, tetapi hati dan kemampuan kita harus hadir di sana. Bantu semampu kita, ringankan beban saudara-saudara kita yang sedang berjuang memulihkan hidupnya,” ujarnya.
Setelah refleksi kebangsaan tersebut, momentum peringatan Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun ke-80 PGRI menjadi ruang penting untuk menyoroti kembali peran pendidikan sebagai fondasi pembangunan.
Kita mengenal guru sebagai arsitek utama peradaban yang kini menghadapi tantangan jauh lebih kompleks dari pada masa sebelumnya. Era digital menuntut kemampuan baru, bukan hanya mengajar, tetapi membimbing, menyaring informasi, dan membentuk karakter generasi muda agar tetap berpegang pada nilai-nilai Pancasila.
Pj Sekda menekankan bahwa kualitas pendidikan hanya dapat tumbuh dari kualitas pendidiknya. Ia juga menegaskan pentingnya memperkuat peran PGRI sebagai mitra strategis pemerintah dalam menyusun arah kebijakan pendidikan.
“Kita ingin anak-anak Kota Cirebon tumbuh cerdas dan inovatif, namun tetap membumi, menjaga integritas, serta menghargai keberagaman. Itu hanya mungkin jika gurunya diberi ruang, dukungan, dan penghargaan yang layak,” tuturnya.
Kolaborasi Guru, ASN, dan PGRI untuk Masa Depan Kota

Peringatan HUT ke-54 KORPRI menjadi pengingat lain bahwa pengabdian ASN memiliki bobot besar dalam memajukan daerah. Di usia yang semakin matang, KORPRI diharapkan menunjukkan kedewasaan dalam melayani.
Masyarakat menuntut pelayanan yang cepat, efisien, dan transparan, tuntutan yang semakin tidak bisa ditunda. Karena itu, perubahan pola pikir dan budaya kerja menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas birokrasi.
Pj Sekda menegaskan pentingnya transformasi tersebut. Ia menambahkan bahwa ASN Kota Cirebon juga memikul tugas moral untuk menjaga nilai-nilai kejujuran, kesantunan, dan keberagamaan yang telah menjadi identitas kota.
“Setiap ASN harus menjadi pemecah masalah, bukan bagian dari masalah. Warga datang membawa pertanyaan, pulang harus membawa solusi. Teknologi kita gunakan untuk mempermudah, bukan menjauhkan kita dari pelayanan yang manusiawi,” katanya.
Dari ketiga peringatan besar yang berlangsung bersamaan ini, muncul benang merah pentingnya kolaborasi.
Guru membentuk sumber daya manusia, ASN menyediakan pelayanan publik yang kokoh, sementara PGRI hadir sebagai mitra perjuangan untuk memajukan mutu pendidikan. Ketiganya menjadi unsur yang saling melengkapi dalam mewujudkan visi pembangunan Kota Cirebon.
Menutup rangkaian acara, Pj Sekda mengajak seluruh elemen untuk bekerja lebih giat, lebih cerdas, dan lebih ikhlas. “Mari kita jadikan pengabdian ini sebagai jalan untuk membangun kota yang lebih manusiawi, lebih maju, dan lebih sejahtera,” pungkasnya. (clue)
