Aman, AI Sumrize Terapkan Sistem End-to-end Encryption

Workshop Belajar AI Tanpa Ribet Di PLUT UMKM Subang, Dokumentasi by Kania

SUBANG – Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kini semakin dekat dengan kehidupan sehari-hari, termasuk melalui aplikasi pesan instan WhatsApp.

Menjawab kebutuhan akan penggunaan AI yang aman dan sesuai regulasi, Sumrize mengisi materi workshop Hemat Limit Harian + Aman Pakai AI: Keamanan dan Compliance.

Workshop tersebut menghadirkan Fajar Restu Ajie sebagai Direktur Operasional PT Sumeries Teknologi Cerdas dan PT Teknologi Mudah Terhubung, sebagai pemateri. Dalam pemaparannya, Ajie menegaskan bahwa keamanan dan kepatuhan regulasi menjadi fondasi utama dalam pengembangan dan penggunaan AI Sumrize.

Sumrize menggunakan AI melalui aplikasi WhatsApp dan menerapkan sistem end-to-end encryption. Teknologi ini melindungi seluruh percakapan pengguna sehingga pihak internal tidak dapat mengaksesnya.

“Chat pengguna terenkripsi secara menyeluruh. Saya maupun tim Sumrize tidak bisa membaca isi percakapan tersebut,” ujar Fajar Restu Ajie saat workshop berlangsung.

Dari sisi regulasi, Ajie menjelaskan bahwa Sumrize telah menerapkan Perlindungan Data Pribadi (PDP) serta terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE). Langkah ini bertujuan untuk memastikan pengelolaan data pengguna sesuai ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia.

Untuk memperkuat sistem keamanannya, Sumrize juga tergabung dalam ekosistem Microsoft for Startups, Google for Startups, dan Cloudflare for Startups. Kolaborasi ini memberikan dukungan infrastruktur dan perlindungan digital guna meminimalkan risiko kebocoran data serta gangguan sistem.

Sumrize Dorong Penggunaan AI Aman, Manusiawi, dan Produktif

Alfyan Angga Saputra, CEO PT Sumrize Teknologi Cerdas. Dokumentasi by Kania

Tak hanya berfokus pada keamanan teknis, Sumrize juga telah menerapkan pengaturan ketat terhadap konten yang dilarang. AI ini tidak melayani permintaan yang mengandung ujaran kebencian dan diskriminasi, konten seksual dan pelecehan, data pribadi dan informasi sensitif, tindakan kriminal dan ilegal, serta konten yang berpotensi membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Dalam kesempatan tersebut, Ajie juga mengajak peserta untuk memanfaatkan AI secara lebih manusiawi dan produktif.

“AI itu adalah teman. Jadikan dia seperti sahabat yang bisa membantu kapan pun dan di mana pun,” kata Ajie.

Ia menambahkan, agar hasil penggunaan AI sesuai kebutuhan, pengguna perlu memberikan instruksi yang jelas. Beberapa elemen penting yang perlu diperhatikan antara lain konteks, task atau tujuan, contoh, persona AI, format output, serta tone atau gaya bahasa yang diinginkan.

Melalui workshop ini, Sumrize menegaskan komitmennya untuk menghadirkan teknologi AI yang tidak hanya canggih, tetapi juga aman, patuh regulasi, dan relevan untuk mendukung aktivitas masyarakat di era digital. (clue)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *