Satu Keluarga Tewas, Tinggalkan Pesan Pilu untuk Anak

MALANG- Satu keluarga ditemukan tewas di Desa Saptorenggo, Pakis, Kabupaten Malang pada Selasa (12/12/2023) lalu. Peristiwa ini diduga merupakan kejadian bunuh diri. Tiga anggota keluarga ditemukan tewas di satu kamar dan menyisakan satu anak perempuan dengan wasiat yang ditulis di kaca rias.

Keluarga yang tewas tersebut adalah WE (38) yang merupakan seorang guru SD, istrinya SU (35), dan anaknya RY (12) yang masih duduk di bangku SMP. Satu anak lagi AKE (12) yang merupakan kembaran RY selamat dari peristiwa tersebut.

Pagi itu, AKE menemukan ayah, ibu, dan saudara kembarnya sudah tak sadarkan diri di kamar orang tua mereka. AKE langsung berteriak memanggil tetangga di pagi hari saat baru bangun tidur.

Tinggalkan Pesan Pilu

Ironisnya, AKE hanya ditinggalkan pesan pilu di kaca rias milik orang tuanya. Begini tulisan yang diduga ditulis orang tua AKE untuk dirinya:

‘Kakak Jaga Diri
Papa, Mama, Adik pergi dulu
Nurut Uti, Kung, Tante dan Om
Belajar yang Baik
Uang Papa Mama untuk pemakaman jadi satu love you kakak
Papa’

Kronologi Peristiwa

Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat menerangkan, berdasarkan keterangan AKE, malam itu dirinya dan RY tidur di ruang tengah. Sementara kedua orang tuanya tidur di kamar depan. Namun pukul 03.00 WIB, ayahnya WE membangunkan RY dan meminta RY untuk tidur di kamarnya. Sementara AKE dibiarkan tidur di ruang tengah.

“Kemudian jam 3 pagi itu bapaknya menjemput salah satu putrinya yang usia 12 tahun untuk pindah tidur di kamar bapak dan ibu. Setelah itu, AKE yang masih hidup melanjutkan tidur kemudian bangun subuhan kesiangan,” sambungnya.

Saat terbangun dari tidur, lanjut Gandha, AKE kemudian mendekati kamar orang tuanya. Namun dirinya tak bisa masuk karena kamar orang tuanya terkunci, AKE pun mengetuk pintu kamar tersebut.

“Kemudian masuk kamar, menggedor, tidak bisa. Kemudian teriak minta tolong ke tetangga, kemudian tetangga masuk. Nah, itu menyambung yang tadi bahwa bapaknya itu sudah dalam kondisi berlumuran darah dari pergelangan tangan can dua korban perempuan meninggal di atas kasur,” ujarnya.

Menenggak Racun dan Menyayat Pergelangan Tangan

AKP Gandha Syah Hidayat menerangkan dua korban meninggal akibat menenggak racun. Sementara WE ditemukan dengan sayatan dalam di pergelangan tangan dan meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.

“Kemudian setelah olah TKP ditemukan fakta bahwa terdapat dua mayat yang sudah meninggal dunia. Berjenis kelamin perempuan, yang satu sekira umur 40 tahun dan satu lagi sekira umur 12 tahun. Keduanya ditemukan meninggal dunia telentang tidur di kasur. Seperti disusun. Informasi dari petugas olah TKP, dengan keadaan mulut mengeluarkan busa dan bau mulut yang menyengat,” kata Gandha.

Polisi juga menemukan sisa obat nyamuk cair dan pisau sebagai alat bukti di dalam kamar depan yang merupakan kamar suami istri tersebut. Dugaan sementara ketiga korban bunuh diri.

“Bapak, ibu, dan dua orang putri. Kebetulan putrinya kembar. Namun untuk satu orang putri, ahamdulillah masih hidup dan dalam pendampingan dari Unit PPA dan psikolog. Untuk motif masih kami dalami,” sambungnya.

Dugaan Motif Akibat Terlilit Utang

Berdasarkan keterangan saksi-saksi sebanyak tujuh orang, diduga motif bunuh diri satu keluarga ini karena terlilit utang.

“Salah satu dari 7 saksi yang diperiksa mengatakan bahwa sekitar satu pekan sebelum peristiwa tersebut, korban atas nama W (38) menyampaikan bahwa ia tidak bisa mengembalikan uang yang telah dipinjam dari salah satu saksi tersebut,” ungkapnya Kasat Reskrim Polres Malang.

Sampai saat ini polisi belum menemukan ponsel milik korban. Selain itu, saksi dan keluarga mengaku tidak pernah mendapatkan teror dari penagih utang atas pinjaman keuangan korban.

“Sebelumnya, berdasarkan keterangan anak korban yang masih hidup, AKE (13), W sempat mengatakan kepadanya bahwa ponsel miliknya sedang rusak,” imbuhnya.

Sementara itu, apakah ketiga korban itu melakukan bunuh diri secara sukarela atau atas paksaan korban W? Polisi belum mendapat kesimpulan pasti. Hanya saja, dari hasil visum, tidak ada bekas pemaksaan atau perlawanan dari tubuh para korban. (clue)



By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *