Bali – Tradisi Megeburan merupakan tradisi unik yang ada di Bali. Tradisi ini melibatkan remaja pria dan wanita dimana seorang pria di perebutkan oleh wanita.
Mageburan yang merupakan bahasa sehari – hari masyarakat Bali memiliki arti melempar air. Adapun makna yang terkandung dalam tradisi tersebut adalah bentuk syukur dan terima kasih kepada leluhur, setelah melakukan upacara piodalan.
Upacara piodalan itu sendiri berasal dari kata wedal yang artinya lahir Kembali. Sehingga makna dari kedua tradisi tersebut adalah lahir Kembali dan menjadi suci.
Tradisi Megeburan digelar di Desa Sekumpul, Kecamatan Sawa, Kabupaten Buleleng, Bali. Dimana dalam tradisi tersebut pesertanya merupakan remaja Sekaa teruna (pemuda adat) setempat.
Kelian Desa Adat Sekumpul Gede Suduasa menjelaskan, dalam tradisi Megeburan para peserta akan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok wanita dan kelompok pria.
Yang terlibat dalam tradisi tersebut biasanya merupakan anggota baru sekaa taruna. Dengan tujuan agar anggota Sekaa taruna mampu menjalankan kewajibannya saat ada kegiatan di pura serta menjaga rasa kebersamaan di antara anggota Sekaa teruna yang terlibat.
“Jadi, sekaa teruna anyar yang baru masuk anggota sekaa teruna sebelum melaksanakan kewajiban dan kegiatannya di Pura, dengan menyucikan diri dengan cara memargi di air suci itu secara niskala,” tutur Sudiasa, Senin (27/11/2023).
Bermula pada kelompok pria dan perempuan akan saling lempar air bercampur lumpur. Keseruan semakin terasa ketika di tengah prosesi semua perempuan menyerbu kelompok pria untuk hendak ditangkap.
Kelompok pria pun berusaha melarikan diri meski dikejar-kejar kelompok perempuan sampai dapat. Sudiasa menyebut tidak ada syarat khusus untuk peserta yang akan mengikuti tradisi ini.
“Untuk usia yang akan menginjak menjadi sekaa teruna itu minimal 13 tahun, sampai batas mereka belum menikah. Jumlah peserta tidak tentu tergantung dengan banyak krama anyar dalam setahun,” Ujarnya.
Wisatawan mancanegara sangat tertarik dengan Tradisi Megeburan. Tradisi ini menjadi daya tarik turis yg berkunjung ke Bali seperti turis asal Jerman bernama Smila mengaku senang dan terhibur bisa melihat secara langsung tradisi Megeburan di Desa Sekumpul. Menurut, Smila tradisi ini sangat menarik untuk disaksikan.
“Saya sangat senang bisa menyaksikan langsung tradisi ini,” kata Smila.(Clue)