Disinggung saat Debat Cawapres, Ini Sepak Terjang Thomas Lembong

Nama Thomas Lembong atau Tom Lembong mencuat usai debat capres yang berlangsung Minggu (21/1/2024) malam. Tom Lembong merupakan salah satu anggota tim sukses pasangan calon presiden dan wakil presiden (Capres-Cawapres) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Amin).

Tom Lembong menjadi perbincangan setelah calon wakil presiden (cawapres) nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka yang menilai cawapres Cak Imin mungkin dapat contekan dari mantan Menteri Perdagangan tersebut saat debat cawapres 2024 semalam.

“Itu tadi saya sudah sampaikan. Gus Muhaimin mungkin tak paham yang diberikan,” Minggu 21 Januari 2024.

Gibran Rakabuming Raka menungkapkan telah membicarakan mengenai pemerataan pembangunan, salah satunya melalui pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Pembangunan IKN tersebut sebgai salah satu pembangunan yang tidak jawa sentris.

“Katanya tak jawab pertanyaan malah ngomongin pemerataan pembangunan. Itu yang saya omongin mengenai tidak jawa sentris, harus Indonesia sentris. Pembangunan IKN sebagai simbol transformasi pembangunan Indonesia, Papua, dan lain-lain. Sudah tidak Jawa Sentris,” ujarnya.

Fakta Fakta Tom Lembong :

  1. Pernah Jabat Kepala BKPM dan Menteri Perdagangan

Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong adalah Mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal  (BKPM) dan Menteri Perdagangan.

Pria kelahiran Jakarta ini pernah menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dari 27 Juli 2016 hingga 20 Oktober2019. Serta sebelumnya menepati posisi MenteriPerdagangan Republik Indonesia (Mendagri) menggantikan Rahmat Gobel pada 2015.

  • Jebolan Sekolah Luar Negeri

Tom Lembong pernah mengenyam pendidikan dasar di Jerman pada 1974 s.d 1981 ketika ayahnya sedang melanjutkan studi. Pulang ke Jakarta, Tom Lembong pun meneruskan sekolah di SD dan SMP Regina Pacis, Jakarta.

Sementara itu ketika SMA, Tom Pindah ke Boston, Amerika Serikat. Dia kemudian memperoleh gelar Bachelor of Arts di bidang arsitektur dan tata kota ketika lulus dari Universitas Harvard pada 1994.

  • Meniti Karier di Lembaga Keuangan Internasional

Sebelum terjun ke pemerintahan, pria yang dikenal dengan Tom Lembong ini pernah berkarier di sejumlah lembaga keuangan internasional antara lain Deutshce Bank, Morgan Stanley serta Farindo Investments.

Ia memulai karier di Morgan Stanley and Company sebagai Sales and Tranding Associate. Selanjutnya ia bekerja di Morgan Stanley Divisi Ekuitas (Singapura) menjabat sebagai senior manager di Departement Banker dari Deutsche Securities.

Antara 2002 dan 2005, Tom Lembong menjabat sebagai Division Head dan Senior Vice President di Badan Penyehatan Perbankan Indonesia (BPPN). Tom Lembong bekerja dengan Principia Management Group.

Mengutip Antara, ia mendirikan Quvat Capital, Perusahaan investasi yang mengelola dana lebih dari USD 500 juta. Perusahaan investasi ini meneglola 11 perusaan portofolio di berbagai sektor termasuk logistic kelautan, konsumen dan keuangan.

  • Terpilih Sebagai Young Global Leader

Adapun Tom Lembong pernah menerima Young Global Leader (YGL) dari World Economic Forum (Davos) pada 2008. Tom Lembong mendapatkan gelar AB (Bachelor Of Arts) dari program studi Architecture and Urban Desih, Harvard University pada 1994.

5.  Masuk ke Dunia Pemerintahan

Setelah menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Graha Layar Prima Tbk pada tahun 2012 hingga 2014, Tom memasuki dunia pemerintahan pada Agustus 2015 dan menjabat sebagai Menteri Perdagangan Indonesia hingga Juli 2016.

6. Awal Terjun ke Dunia Politik

Pada tahun 2013 Tom Lembong menjabat sebagai penasihat ekonomi Gubernur DKI Jakarta saat itu, Joko Widodo (Jokowi). Ia merupakan rekan penulis pidato Jokowi sejak masa jabatan pertamanya sebagai gubernur hingga akhir masa jabatan presidennya, pidato “Game of Thrones” yang dibawakan  pada pertemuan IMF dan Bank Dunia 2018 serta pidato “Thanos” di Forum Ekonomi Dunia, salah satu pidato yang terkenal ditulis oleh Tom.

Ketika Anies Baswedan menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta. Tom lembong di tunjuk sebagai Komisaris Utama PT Jaya Ancol, itulah yangmembuat Tom berpihak pada Anies mulai tahun 2021. (clue)

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *