BALI – Aktivis Ratna Sarumpaet menjadi sorotan saat perayaan Hari Raya Nyepi berlangsung, Senin (11/03), di pulau Dewata Bali. Pasalnya, Ratna Sarumpaet kedapatan berkeliaran di luar rumah saat Nyepi.
Sekitar pukul 10.40 Wita, Ratna bersama supirnya yang mengendarai sebuah mobil, dicegat pecalang desa adat di depan kantor LPD Desa Adat Tandeg, Jalan Pantai Berawa Nomor 93, Tibubeneng, Badung, Bali.
Menurut Bendesa Adat Tandeg, I Wayan Wartana, Ratna mengaku ingin ke ATM dan tidak mengetahui bahwa hari itu sedang Nyepi.
“Terkait kejadian kemarin, beliau itu keluar bilang nyari ATM. Alasan beliau bahwa stafnya bilang bahwa Nyepi tanggal 9,” kata Wartana.
Wartana menjelaskan, Ratna bersikap kooperatif saat pecalang mencoba menjelaskan dan menyuruh untuk kembali ke Villa tempat Mertua Rio Dewanto ini menginap. Pecalang pun tidak memberikan hukuman kepada Ratna, hanya pemberitahuan persuasif.
“Meminta beliau agar kembali ke tempat tinggalnya gitu. Enggak ada protes, beliau baik kok. Enggak ada protes apa, cuma beliau alasannya stafnya bilang bahwa Nyepi tanggal 9 gitu,” ujar Wartana.
Seperti diketahui, saat perayaan Hari Raya Nyepi, selama 24 jam seluruh warga Bali wajib berada di rumah. Tidak ada aktivitas di luar ruangan. Bahkan, selama Nyepi, masyarakat dilarang menyalakan cahaya atau api.
Hari Raya Nyepi merupakan tradisi umat Hindu dalam memperingati pergantian tahun Saka. Di hari tersebut, segala aktivitas hingar bingar padatnya pariwisata Bali libur. Lalulintas penerbangan dari dan menuju pulau Bali ditutup sementara. Hal ini bertujuan untuk membangun suasana khidmat.(clue)