SUBANG – Yayasan As-Syifa Al-Khoeriyyah menggelar program Pesantren Ummahat pada Jum’at (15/03) di kampus LTIQ Jalancagak. Pesantren Ummahat merupakan program rutin yayasan setiap bulan ramadan.
Seperti disampaikan Manajer Departemen Ummahat, Sri Wahyuningsih, sejak berdirinya Yayasan As-Syifa Al-Khoeriyyah dari 2003 rutin menggelar Pesantren Ummahat.
“Setiap tahun kita mengadakan Pesantren Ramadan khusus Ummahat. Dulu berawal dari satu desa, sekarang sudah dari desa-desa di Jalancagak dan Cijambe,” ujar Sri Wahyuningsih.
Program Pesantren Ummahat ini, menargetkan peserta para ibu rumah tangga. Menurut Sri, tujuan dari program ini, untuk menjalin silaturahmi Yayasan dengan masyarakat. Selain itu, menjadi momentum peningkatan kapasitas keilmuan keagamaan bagi para Muslim.
“Mudah-mudahan melalui program ini, bisa memotivasi para ummahat untuk lebih optimal dalam menjalankan ibadah. Kita saling mengingatkan, saling memotivasi,” harap Sri Wahyuningsih.
Program ini juga memiliki tujuan dalam peningkatan kualitas keluarga, terutama ibu. Menurut Sri, ibu menjadi sentral dalam berkeluarga. Terutama dalam pendidikan.
“Ibu tuh sentral di keluarga. Terkait pendidikan yang paling banyak interaksi adalah ibu-ibu. Harapannya kalo ibu-ibunya sholeh, pintar, itu bisa membawa perubahan lebih baik ke keluarga. Sehingga kalo ibunya soleh, keluarga nya baik, masyarakat baik, negarapun akan baik,” jelasnya.
Pesantren Ummahat pada bulan ramadan tahun ini, mengusung tema “Meneladani Muslimah Gaza”. Manajer Departemen Ummahat ini mengatakan, tema tersebut diusung sebagai bentuk kepedulian sebagai muslimah kepada warga Gaza.
“Kita kaitkan, kita ingin mengingat saudara-saudara kita di Gaza, bagaimana mempertahankan keimanan dan mendidik anak-anak di situasi darurat perang,” jelasnya.
Program Pesantren Ummahat diselenggarakan mulai selama tiga hari, mulai hari Jum’at sampai Minggu, 15-18 Maret 2024 dari pukul 08.00-12.00 WIB.
Tahun ini panitia menargetkan 800 peserta yang mengikuti kegiatan ini. Para peserta berasal dari beberapa majelis taklim, dan desa-desa di Kecamatan Jalancagak dan Cijambe.
Selain kajian keagamaan, juga tersedia bazar ramadan. Seperti baju muslim, kerudung, makanan ringan, dan produk jajanan lainnya.(Clue)