SUBANG – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) menjadi salah satu penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kabupaten Subang sendiri memiliki beberapa BUMD di berbagai sektor usaha. Seperti PD BPR Subang, PD BPR Karya Utama Jabar, Bank Jabar, yang bergerak di sektor keuangan. Dalam sektor aneka usaha, terdapat PT Subang Sejahtera dan PT Subang Energi Abadi (SEA). Satunya, Perumda Tirta Rangga Subang di bidang penyediaan layanan air bersih.
Para BUMD tersebut setiap tahunnya akan menyetorkan dividen kepada pemerintah daerah sebagai hasil dari penyertaan modal kepada BUMD.
Tahun ini, menurut Kepala Bapenda Subang, Dadang Darmawan, ada beberapa BUMD yang mencapai target. Pihaknya masih menunggu digelarnya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang rencananya digelar di rentan bulan maret-mei tahun ini.
“Kita masih nunggu RUPS mereka, sekitar maret-mei. Kemarin kita sudah evaluasi, PT SEA komitmen sesuai target. Tahun ini mereka optimis,” ujar Dadang kepada Cluetoday (25/03/24). Dalam dokumen yang diterima Cluetoday, PT SEA di tahun 2024 memiliki target dividen Rp650 juta.
Selain itu, berdasarkan hasil audit kantor akuntan publik, ada beberapa BUMD yang berpotensi terealisasi target dividen. Diantaranya Bank Jabar realisasi target tercapai di Rp4,6 miliar. Hal sama juga dicapai Perumda Tirta Rangga, dari target Rp1,7 miliar, berhasil melampaui target sebesar Rp10 juta. Sehingga Perumda Tirta Rangga akan setor dividen kepada pemerintah sebesar Rp1,710,891,238.
“Baru target dan hitungan hasil audit akuntan publik yg akan ditindaklanjuti dengan RUPS. Jadi belum ada realisasi setoran,” ujar Dadang, saat Cluetoday meminta konfirmasi melalui aplikasi percakapan Whatsapp.
Berbeda di tahun 2023, semua BUMD tidak mencapai target dividen yang disetorkan ke pemerintah daerah. Seperti PD BPR Subang, dari target Rp22,6 miliar, realisasinya Rp12,5 miliar atau 55,6 persen. Hanya BPR KU yang memiliki target Rp356 juta, tercapai realisasinya sebesar Rp409 juta. Bank Jabar sendiri ditarget Rp5 miliar, realisasinya Rp4,6 miliar.
BUMD di lini aneka usaha, PT Subang Sejahtera, dari target Rp11 miliar, realisasinya hanya Rp4 miliar. Hal yang tidak jauh beda terjadi di PT SEA dari target Rp947 juta, hanya Rp400 juta yang tercapai.
Perumda Tirta Rangga juga tidak mencapai target. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 1980 ini, ditarget Rp3,3 miliar, namun hanya 45 persen yang tercapai di angka Rp1,5 miliar.
“2024 ini kita evaluasi. Ternyata target terlalu besar membebankan BUMD. Sehingga pemerintah daerah melakukan rasionalisasi target di tahun 2024. Mudah-mudahan BUMD bisa mencapai target yang ditetapkan,” jelas Dadang. (clue)