SUBANG–Kasus penganiayaan Adly hingga tewas, kini masuk persidangan. Sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Subang (12/06/2024), Majelis Hakim memanggil para saksi berjumlah 6 orang.
Pelaku penganiayan adalah Wawan, oknum anggota polisi. Dalam persidangan, Wawan mengaku melakukan perbuatan keji terhadap Adly.
Wariha, ibunda Adly, tampak menangis histeris saat mendengarkan jalannya persidangan. Kepada Cluetoday, Ia mengungkapkan, tak ada itikad baik dari pelaku.
“Sampai hari ini keluarga pelaku tak ada yang datang buat minta maaf,” tutur Wariha ditemani keluarga.
Doni Bahtiar, kakak dari Adly, dirinya menginginkan Hakim menghukum pelaku seberat-beratnya. Ia dan keluarganya, terpukul berat atas wafatnya Adly.
“Saya minta hakim transparan, tak pandang bulu memberikan hukuman. Walaupun abdi negara,” ucap Doni.
Untuk informasi, Adly ditemukan tergeletak di pinggir sawah di Desa Rancadaka, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat pada Minggu (03/12/2023) dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Dilansir dari akun Facebook PUSAKA.Update pemuda yang merupakan siswa SMK tersebut ditemukan dalam kondisi tertutup lumpur dan terdapat banyak luka pada bagian wajah dan tangan.
Kondisi korban yang mengenaskan juga diungkapkan oleh akun Riia Elsyam yang merupakan kakak dari korban. Dalam postingan facebooknya, Riia memposting foto sebilah kayu berbalut kain biru yang diduga sebagai barang bukti.
“Kayu sama tangan Adly aja gede kayu ini kaya mateni (membunuh) tikus bek bek bek tangan sampe patah. Tangan patah, muka memar parah, tempurung kepala remuk , kepala yang harusnya keras jadi nyoy saking apane (kepala yang harusnya keras jadi lembek, saking apanya), pendarahan ke otak kanan, mata sampe keluar darah” tulis Riia dalam postingan Facebooknya.
Dari beberapa info yang beredar, pemuda bernama Adly tersebut merupakan korban dari pengeroyokan yang dilakukan oleh oknum tertentu. Namun dari postingan medsos kakak korban Riia Elsyam dalam akun facebook pribadinya menyebut adiknya meninggal karena dianiaya oleh oknum aparat.
“Cuman sekedar meluruskan isu, kejadian adek saya meninggal bukan karena tawuran atau karena dikeroyok, tapi dipukulin oleh salah satu oknum,” tulisnya di beranda facebook milik pribadi.
Riia juga menyebutkan bahwa oknum yang melakukan pengeroyokan tersebut sudah diamankan oleh Polres Subang dan menunggu proses selanjutnya.
”Pelaku sudah diamankan pihak Polres, tinggal memperkuat saksi dan bukti untuk memperberat hukuman” tulisnya.
Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Siloam Purwakarta dan diketahui mengalami pendarahan pada otak. Adly sempat mengalami koma sebelum akhirnya meninggal dunia.
Keluarga korban sudah menempuh proses autopsi di RS Bhayangkara Indramayu untuk mengungkap kematian korban.
“Jangan kaya kemaren menyimpulkan sendiri, kita tunggu autopsi selesai, terima kasih atas pembelaan dan niat baiknya”, tulis Riia dalam akun facebooknya.
Kini, Wawan, sang pelaku sudah mendekam di penjara. Wawan merupakan anggota polisi yang bertugas di Polsek Pusakanagara. (clue)