SUBANG-Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D) Kabupaten Subang menggelar acara Distrik Multi Stakeholder Forum (DMSF) dalam Program YESS (Youth Enterpreneurship And Employment Support Services). Kegiatan ini berlangsung di aula BP4D Subang, pada Kamis (4/7/2024).
Kegiatan Distrik Multi Stakeholder Forum merupakan program dari YESS yang mengusung tema “Dukungan Pemerintah Daerah Terhadap Keberlanjutan Program YESS”.
Acara yang dihadiri para pejabat yaitu Pj Bupati Subang Dr Imran, Sekertaris Daerah Asep Nuroni, Kepala BP4D Iwan Syahrul Anwar, dan yang mewakili PLH Direktur Polbangtan Bogor.
Kepala BP4D Kabupaten Subang Iwan Syahrul Anwar menyampaikan, Distrik Multi Stakeholder Forum 2024 ini akan digelar pada akhir tahun dalam program YESS, sehingga diperlukan pendampingan yang keberlanjutan.
“Program YESS ini di Subang sudah ada dari tahun 2021 yang berkelanjutan sampai tahun 2024, dengan total penerima manfaat 14.810 orang yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Subang,” ungkapnya.
Iwan mengungkapkan, beberapa program unggulan berasal dari sektor pertanian. Mulai dari peternakan hingga bidang perkebunan.
“Dalam program tersebut ada beberapa program unggulan di dalam sektor pertanian yang telah kita sajikan, jangan sampai program ini setelah yess jadi no,” lanjutnya.
Ia mengatakan, BP4D sudah mencoba mengalokasikan di beberapa perangkat desa yang sementara terfokus di dinas pertanian dan BP4D.
“Kalau di BP4D sendiri lebih kepada paska program YESS ini kolaborasi, koordinasi, dan konsolidasi tetap terjaga, karena faktor 14.810 petani multi comunity bukan hanya padi. Ada juga umbi sampai ke kambing, karena lumbung pertanian di dalamnya ada para peternak,” tuturnya.
Dalam hal ini, BP4D akan menjadi kordinator untuk bisa mengonsolidasikan dan mengoordinasikan perangkat daerah lintas sektorat, sehingga pemerintah daerah akan hadir mendampingi petani milenial yang telah mendapatkan intervensi dari program YESS berupa hibah kompetitif dengan menghadirkan program Subang Youth Preneur (SYP) ke depan.
Ia menambahkan, telah menyiapkan untuk di tahun 2025 BP4D dan Dinas Pertanian sendiri, terutama kepada support kepada teman-teman penjuru milenial.
“Tentunya Subang harus betul-betul serius dalam mengelola salah satu unggulan yaitu sektor pertanian, karena jika betul-betul kita kelola dengan serius ini bisa jadi solusi tingkat pengangguran terbuka menurun dan penghasilan masyarakat bisa meningkat jika pertanian ini bisa dimaksimalkan,” harapnya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Subang, Dr Imran Subang mengatakan, potensi pertanian di Kabupaten Subang harus dari hulu sampai hilir.
“Kita sudah harus memikirkan terkait dengan bagaimana manajeman pertanian dari produksi sampai dengan pemasaran,” kata Imran.
Ia juga menyampaikan bahwa sektor pertanian harus dibuat menarik, sehingga generasi milenial dan zilenial banyak tertarik untuk terjun menjadi pelaku pertanian.
“Pertanian itu harus dibuat semenarik mungkin,” ujarnya.
Ia berharap berbagai produk lokal dan produk olah pertanian harus masuk pada di berbagai sektor bisnis yang ada di kabupaten Subang.
Selanjutnya, Imran mengajak kepada seluruh petani milenial untuk terus berkarya dan berinovasi untuk sama sama membangun Subang yang lebih baik termasuk sektor pertanian.
“Subang harus bisa dibangun dengan kebersamaan dan kolaborasi,” tandasnya.(adv/clue)