SUBANG – Desa wisata edukasi Cisaat telah berhasil lolos 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024. Penilaian kembali dilakukan oleh tim juri pada Senin (22/7/2024).
Kedatangan tim penilai disambut langsung oleh penjabat bupati Subang, Dr. Imran dan Kepala Desa Wisata Edukasi Cisaat, Suryana.
Sebagai wujud rasa hormat dan promosi seni budaya, penampilan tari Sisingaan dan Rampak Kendang juga mewarnai kedatangan tim juri.
Gelaran ADWI 2024 kali ini mengusung tema Desa Wisata menuju Pariwisata Hijau Berkelas Dunia.
Kepala Desa Wisata Edukasi Cisaat Suryana, mengungkap rasa syukurnya atas Desa Cisaat yang menjadi desa wisata sehingga mampu memberi kehidupan bagi warga desa.
Suryana berjanji Cisaat akan terus menjadi desa wisata edukasi tanpa mengubah kultur dan cara hidup masyarakat Desa Cisaat.
“Sampai kapanpun Cisaat akan tetap menjadi Desa Wisata Edukasi. Ini adalah kehidupan masyarakat dan tidak mengubah kultur apapun,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati Imran bercerita tentang potensi luar biasa yang dimiliki oleh Kabupaten Subang dan menyatakan Desa Cisaat adalah salah satu potensi wisata yang paling menonjol di Subang.
“Desa Cisaat adalah salah satu dari 22 desa yang sudah terdaftar sebagai desa wisata prioritas di Kabupaten Subang. Kabupaten Subang ini sangat kaya sumber daya alam. Di utara ada wilayah pantai, salah satunya Pantai Pondok Bali yang saat ini masih recovery, daerah tengah yang sangat cocok untuk pertanian, dan di sini daerah selatan yang terkenal dengan perbukitan dan berbatasan langsung dengan Tangkuban Parahu,” tutur Imran.
Imran juga berharap Desa Wisata Edukasi Cisaat mampu mendunia tanpa mengubah atau meninggalkan kultur dan cara hidup yang masyarakat yang sudah berjalan.
“Saya harap setiap desa wisata bisa menampilkan keunikan sesuai dengan karakternya. Sesuai Pak Kepala Desa tadi jadi apa yang ada di Cisaat ini lah yang akan kita kembangkan dan kita tampilkan,” tambahnya
Selain itu, Imran mengungkapkan harapannya agar Desa Wisata Edukasi Cisaat tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga sebagai tempat edukasi terkait kelestarian lingkungan terutama bagi anak-anak. Hal tersebut terbukti dengan disediakannya hutan yang dikhususkan bagi wisatawan untuk menanam pohon.
“Ajarkan kepada anak-anak kita untuk peduli dengan lingkungan. Makanya di sini ada hutan yang khusus bagi para tamu atau wisatawan untuk menanam pohon,” ucap Imran.
Disampaikan Imran, terhitung sejak Desember 2023 hingga Januari 2024, kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara semakin meningkat. Hal ini membuktikan bahwa pariwisata Subang sudah mulai menggeliat.
Desa Cisaat diharapkan mampu menjadi contoh bagi desa wisata lainnya di Kabupaten Subang. Ia juga berharap Desa tersebut menjadi desa unggulan di kancah nasional.
“Saya sangat apresiasi kepada Kemenparekraf yang telah menunjuk dan menetapkan Desa Cisaat ke dalam 50 besar desa wisata nasional. Kami berharap Desa Cisaat tidak sampai hanya 50 besar tapi bisa menjadi unggulan di tingkat nasional dan saya berharap Desa Cisaat menjadi contoh bagi desa-desa lain bagaimana mengelola wisata desa,” pungkasnya.(adv/clue)