SUBANG – Pengembangan Kawasan Rebana dilakukan oleh pemerintah Indonesia dengan menggaet kolaborasi dengan JICA (Japan International Cooperation Agency). Menindaklanjuti hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Subang menggelar diskusi pada Rabu (24/7/2024).
Hal itu disampaikan oleh ketua tim pengembangan wilayah 1, Perencanaan Tata Ruang 1, Manajemen Pengembangan dan Sistem Hukum 2 JICA Hisako Kobayashi.
“Hari ini diskusi mengenai projek JICA untuk pembangunan Kawasan Rebana. Projek ini didukung oleh pemerintahan Jepang yang bekerjasama dengan pemerintahan Indonesia,” ucapnya.
Menurutnya, pembangunan Kawasan Rebana di Kabupaten Subang merupakan salah satu daerah yang penting.
“Khususnya dalam pembangunan Kawasan Rebana, Kabupaten Subang salah satu daerah yang penting. Apakah isu-isu yang ada dan apa yang harus diselesaikan,” katanya.
Hisako mengungkapkan, dalam konteks pembangunan dan pengembangan Kawasan Rebana, Kabupaten Subang memiliki potensi yang sangat besar.
“Sampai sekarang Kawasan Rebana memang berpusat di Kota Bandung, tapi Subang ini menjadi kota pusat Kawasan Rebana baru. Jadi memang penting dan sangat banyak potensinya,” ucapnya.
Meskipun demikian, terdapat beberapa kendala yang harus diselesaikan untuk mencapai potensi tersebut.
“Ada juga masalahnya seperti sumber daya alam dan sumber daya manusianya, jadi harus kami diskusikan,” ucapnya.
Iwan Syahrul Anwar, kepala BP4D Subang menyambut baik keberadaan JICA di Subang.
“Kita menyambut baik keberadaan JICA di Indonesia, khususnya di provinsi Jawa Barat. Karena JICA ini sebetulnya ditunjuk oleh pemerintah provinsi Jawa Barat untuk mendampingi keberadaan BP Rebana dan Alhamdulillah Subang bagian dari Rebana,” kata Iwan.
JICA akan melakukan penelitian dalam dua tahun ke depan dalam pengembangan kawasan rebana di Subang.
“Kita sudah dengarkan bersama-sama penjelasan dari Bu Misako, bahwa projeknya mengenai pengembangan kawasan rebana. Dalam dua tahun beliau akan meneliti itu dan kita akan menyambut baik, sebab kita harus bersiap dengan segala kemungkinan, terutama kemungkinan positif dan juga dampak negatif,” ucapnya.
Ia berharap kolaborasi antara JICA dan Pemkab Subang dapat selaras dengan dokumen perencanaan yang sedang disusun.
“Semoga hasil kajian dari JICA tentang pengembangan Kawasan Rebana ini secara dimensi waktu bisa selaras dengan penyusunan RPJMD Subang pasca Pilkada, sehingga yang direkomendasikan pengembangan kawasan oleh JICA dapat diinternalisasikan kepada dokumen RPJMD kita,” tambah Iwan.
Iwan mengaku terbantu dengan adanya keberadaan dari JICA untuk mengkaji pengembangan Kawasan Rebana di Subang.
“Kita terbantu dengan adanya penelitian atau kajian yang sedang disusun oleh teman-teman dari JICA terkait dengan penhembangan Kawasan Rebana di Kabupaten Subang,” pungkasnya (Adv/Clue)