SUBANG–Pasca pernyataan dari mantan Bupati Subang, Imas Aryumningsih, yang mendorong Ruhimat berpasangan dengan Niko Rinaldo pada Pilkada nanti, memantik gejolak panas dari beberapa pihak. Terutama partai Demokrat, Gerindra, dan PAN.
“Saya mengajak masyarakat Subang memilih Kang Jimat dengan Pak Niko untuk membangun Subang. Insyaallah, saya akan ikut mengawasi, juga memacu, yang penting Subang tambah sejahtera, maju,” ucap Imas dalam acara Kirab Indonesia Maju, di Terminal Subang, Sabtu (10/08/24) lalu.
Reaksi penolakan paling kentara datang dari Partai Demokrat dan PAN. Ketua DPC Demokrat, Imam Arief, mengancam akan mencabut dukungan terhadap Ruhimat jika berpasangan mantan Sekretaris DPC PDIP Subang itu.
“Emang dia siapa? Kami memilih balik kanan (cabut dukungan) jika Ruhimat memilih Niko sebagai pasangannya di Pilkada 2024,” kata Arief.
Pendapat senada juga disampaikan Otok Byantoro, Ketua Bappilu PAN Subang. Dirinya menyebut, Niko mendapat penolakan dari keluarga besar PAN.
“Niko itu nggak diterima di akar rumput PAN, terus gimana? Ya kalau dipaksakan jadi nggak baik dong,” ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PAN Subang Otok Byantoro, Rabu (14/8).
Meski begitu, kepada Cluetoday, wakil ketua Partai Demokrat, Imam Munandar menjelaskan, ketiga partai masih solid mendukung Ruhimat. Ia menyesalkan narasi yang menyebut Ruhimat dan Niko berpasangan untuk Pilkada.
“Kita masih solid dan sudah bertemu dengan pa Haji Ruhimat juga, kita udah ngobrol. Ketiga partai sering melakukan pertemuan mematangkan strategi,” ungkapnya.
“Kita masih memegang komitmen MoU ketiga partai di Smarthill mendukung mengusung Ruhimat-Aceng Kudus,” lanjutnya. Imam juga mengungkapkan, Demokrat kini sedang mengurus rekomendasi Ruhimat ke DPP.
Sementara itu, Ruhimat sendiri menanggapi santai gejolak penolakan di masyarakat. Menurutnya, siapapun bisa disandingkan dengan dirinya.
“Siapa yang menyandingkan? Belum tentu (dengan Niko), belum tentu,” ucap Ruhimat usai pelantikan PWRI, Selasa (13/08/24).
Soal Dua KTA di Demokrat dan Gerindra
Mantan Bupati Subang, Ruhimat, menjelaskan soal Kartu Tanda Anggota (KTA)/ganda yang dimiliki dirinya. Ruhimat memiliki KTA Gerindra dan Demokrat. Pemilik wisata Curug Goong ini menjelaskan, dirinya kebingungan menyikapi dua KTA tersebut. Namun, menurutnya, KTA Gerindra lebih dulu dimiliki dibanding KTA Demokrat.
Hal itu disampaikan Ruhimat usai dirinya dilantik sebagai Ketua PWRI Subang, pada Selasa (13/08/24) di Aula Pemda Subang. “Gue juga bingung, puguh, iya kan,” ucap Ruhimat.
“Tapi yang tertua yang lebih dulu Gerindra. Jadi yang pasti (memilih) karena ini (Gerindra) lebih dulu, masa double. Ini yang lebih dulu,” lanjut Ruhimat sembari memperlihatkan KTA Gerindra ke para awak media. (cep/clue)