Deretan Kasus P. Diddy, Dari Pelecehan, Pemerkosaan Hingga Perdagangan Seks

SUBANG – Sean John Combs, merupakan seorang rapper yang sedang diselidiki terkait tuduhan perdagangan seks, pelecehan seksual, dan pemerkosaan.

Ia lahir di New York pada 4 November 1969. Dalam industri hip hop, ia dikenal dengan berbagai julukan, seperti “P. Diddy,” “Diddy,” “Puff Daddy,” dan Sean “Puffy” Combs.

Sean John Combs (P. Diddy) ditangkap oleh agen federal di New York pada hari Senin, dan (25/3/2024). Dua rumah miliknya di Los Angeles dan Miami juga digeledah dalam rangka penyelidikan terhadap tuduhan yang diajukan terhadap P. Diddy.

Gugatan ini diajukan setelah Cassandra “Cassie” Ventura, mantan kekasih P. Diddy, menuntutnya terkait kekerasan fisik dan seksual pada November 2023. Dalam tindakan terhadap Cassie Ventura, P. Diddy diduga memberikan obat-obatan untuk mengurangi kesadaran Cassie.

P. Diddy kemudian memaksa Cassie untuk berhubungan seks meskipun dia menolak. Dia juga sering mengancam mantan kekasihnya agar bersetubuh dengan pria yang disewanya jika menolak. Akhirnya, gugatan tersebut diselesaikan sehari setelahnya dengan kompensasi yang tidak diketahui.

Selain itu, pada Mei 2024, muncul rekaman CCTV dari hotel yang menunjukkan P. Diddy terlihat memegang, mendorong, dan menendang Cassie Ventura di koridor hotel Los Angeles pada tahun 2016.

Namun, setelah rekaman itu viral di media sosial, P. Diddy mengungkapkan tanggapannya melalui Instagram dan menyatakan bahwa tindakannya tidak bisa dimaafkan.

“Saya harus meminta pengampunan dan kasih karunia dari Tuhan. Saya sangat menyesal,” ungkap P. Diddy.

Tudingan Pengeboman Mobil Milik Rapper Kid Cudi

P. Diddy juga diduga membakar mobil Kid Cudi dengan melemparkan bom molotov dari atap, setelah Kid Cudi menunjukkan minat terhadap Cassie Ventura, pacar P. Diddy, pada Januari 2012.

Selain itu, P. Diddy juga diduga menodongkan senjata kepada Kid Cudi.

Adanya Gugatan Dari Penggugat Lainnya Untuk P. Diddy

Selain gugatan dari Cassie Ventura, mantan pacar P. Diddy, ada juga gugatan yang diajukan oleh Joi Dickerson-Neal. Joi mengklaim bahwa P. Diddy membiusnya, memperkosanya, dan merekam peristiwa tersebut pada tahun 1991, ketika ia masih berstatus sebagai mahasiswi. Namun, P. Diddy membantah tuduhan ini.

Bahkan, seorang penggugat anonim lainnya muncul dengan gugatan yang lebih besar. Ia mengklaim bahwa P. Diddy menggunakan labelnya, Bad Boy Entertainment, untuk terlibat dalam perdagangan seks bersama Harve Pierre, yang saat itu menjabat sebagai presiden Bad Boy.

Ditemukan Senjata Api Hingga Pesta Seks di Rumah

Penemuan senjata api di dua rumah mewah Diddy semakin menguatkan bukti dalam kasusnya.

Seorang agen dari Homeland Security Investigations, yang mengkhususkan diri dalam menangani kasus kekerasan seksual, mengungkapkan bahwa dalam penggeledahan di kedua rumah itu ditemukan 1.000 botol baby oil, pelumas, dan mainan seks yang diduga digunakan P. Diddy untuk melakukan pelecehan seksual dan pemerkosaan terhadap para korban.

Selain itu, P. Diddy diduga telah mengadakan pesta seks di rumahnya dengan mengundang sejumlah orang, termasuk artis yang masih kurang terkenal atau orang biasa, terutama perempuan dan banyak yang di bawah umur.

Setelah itu, mereka disuntik bius dan diancam untuk berhubungan seks dengan Diddy sendiri, PSK pria yang disewa oleh Diddy, atau tamu-tamu artis Diddy. Freak Offs dapat berlangsung berhari-hari karena korban diberikan ketamin, ekstasi, dan GHB untuk memastikan patuh dan berlanjutnya hubungan seksual.

Yang membuat pesta seks ini begitu menakutkan adalah adanya kamera dan CCTV yang dipasang di setiap sudut untuk merekam acara tersebut. Rekaman-rekaman itu kemudian disimpan oleh Diddy dan digunakan untuk memeras serta mengancam para korban. Terkadang, P. Diddy juga ikut menonton secara langsung atau melalui video yang telah direkam.

Berkaitan dengan Pesta Putih

Pesta Putih, sebuah acara dengan jam malam yang ketat, di mana anak-anak, tamu di bawah umur, dan tamu yang tidak diundang harus pulang karena “pesta sebenarnya akan dimulai.” Acara yang sebenarnya itu dipenuhi dengan alkohol, narkoba seperti kokain, serta wanita-wanita yang hampir telanjang.

Dulu, pesta ini sangat dinanti-nantikan oleh para artis yang diundang. Selain itu, para tamu yang hadir pasti akan memiliki kesempatan untuk bertemu dengan artis-artis terkenal dan memperluas jaringan mereka.

Dalam pesta Putih ini, terdapat tingkatan yang disebut “level masuk,” di mana semakin eksklusif seorang tamu, semakin banyak akses yang dimilikinya ke ruangan-ruangan yang dijaga di rumah P. Diddy. Meskipun terlihat di luar seperti pesta liar yang umum di kalangan selebriti, suasana di dalamnya jauh lebih ekstrim, termasuk adanya pelecehan seksual.

Salah satu bentuk pelecehan seksual yang terjadi adalah memaksa artis-artis baru untuk terlibat dalam aktivitas seksual demi mendapatkan uang atau kesepakatan musik dengan label besar berdasarkan rekomendasi dari P. Diddy.

Artis Yang Terlibat Dalam Pesta Putih P. Diddy Kini Diburu

Beberapa nama artis yang terlibat karena menghadiri Pesta Putih yang diadakan oleh P. Diddy antara lain Kevin Hart, Jennifer Lopez, Paris Hilton, Kelly Osbourne, Kim Kardashian, Beyonce, Jay-Z, Usher, Mariah Carey, Alicia Keys, Will Smith, Ashton Kutcher, Justin Bieber, dan lainnya.

Meskipun artis-artis ini diduga terlibat dalam aktivitas yang tidak wajar, mereka belum tentu terlibat secara langsung, bisa jadi mereka hanya mengetahui apa yang terjadi di dalam pesta tersebut.

Selain itu, salah satu artis yang terlibat adalah Justin Bieber, diduga kuat “dijual” oleh Usher, teman dekatnya P. Diddy, yang memfasilitasi P. Diddy akan menghabiskan 48 jam bersama Justin.

Pada saat itu, Justin berusia 15 tahun dan menunggu rilis album debutnya yang akan datang dalam seminggu. Diduga juga P. Diddy telah melakukan pelecehan seksual terhadap Justin Bieber.

Namun Justin Bieber memilih untuk tidak membahas masalah ini dan lebih suka menghabiskan waktu bersama istri serta putranya yang baru lahir.

P. Diddy Terancam Hukuman Seumur Hidup

P. Diddy saat ini ditahan di Pusat Penahanan Metropolitan di Brooklyn, New York City, sementara menunggu jadwal persidangan yang belum ditentukan. Selain itu, sebanyak 50 korban dan saksi telah diwawancarai, dan jaksa masih melanjutkan penyelidikan terhadap kasus ini.

Namun, jika P. Diddy terbukti bersalah, ia dapat dikenakan tuntutan atas pemerasan dengan hukuman maksimum penjara seumur hidup, perdagangan seks dengan hukuman maksimum penjara seumur hidup dan minimum 15 tahun penjara, serta transportasi untuk tujuan prostitusi dengan hukuman maksimum 10 tahun penjara.(Clue)

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *