SUBANG – Tak hanya mengandalkan pengalamannya ketika menjadi orang nomor 1 di Subang, Jimat yang kembali mencalonkan diri dalam pertarungan Pilkada Subang 2024 sudah jauh menatap masa depan.
Yang paling signifikan hari ini adalah massifnya perkembangan industrialisasi di Subang. Sudah tak serupa dengan Subang 5 tahun yang lalu. Namun, bukan berarti kepemimpinan Jimat saat itu tidak mendapatkan hasil yang memuaskan.
Justru dalam kepemimpinannya, Ruhimat berhasil mendongkrak nilai PAD Kabupaten Subang hingga 141 Miliar selama lima tahun dirinya menjabat. Pencapaian tersebut diraih bahkan saat wabah dunia melanda. Ditahun – tahun kritis merebaknya covid-19, Jimat tetap mampu meningkatkan nilai PAD.
Pada tahun 2018, saat Jimat mulai menjabat, nilai PAD Kabupaten Subang adalah 480 Miliar. Diakhir masa jabatan yaitu 2023, Nilai PAD tercatat senilai 621 Miliar.
Jimat merasa terpanggil, bagaimana jadinya jika seluruh program tak terhalang covid. Bagaimana jadinya jika program – program strategis itu berjalan bersamaan dengan industrialisasi Subang saat ini. Jawabannya hanya satu, Jimat siap lanjutkan Jawara 2.0.
Dimomen debat perdana pilkada, Jimat menyampaikan misinya untuk mengoptimalkan potensi yang ada di Kabupaten Subang terkait KEK dan Kawasan industri.
“Optimalisasi Perekonomian Subang dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan menggali potensi yang ada, insha Allah dengan pengalaman yang saya jalankan dengan demikian, biar bagaimana pun kita tentunya sesuai dengan potensi yang ada,” kata dia.
Lebih lanjut, Jimat menyampaikan bahwa potensi yang ada dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan keterserapan tenaga kerja.
“Bayangkan KEK itu akan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 150 ribu, satu KEK, yaa. Kalo ditambah dua KEK, belum Kawasan – Kawasan rebana barat, itu sangat optimis untuk mampu mengatasi pengangguran yang ada dikabupaten Subang. Itu semua tentunya yang menyangkut potensi KEK dan Kawasan industri,” lanjutnya.
Subang yang kini siap dipromosikan sebagai kota industri sudah siap menampung para investor. Jimat menatap, saat ini Subang sudah memiliki daya tarik, tinggal bagaimana pemimpin dari kota Nanas ini bisa bertindak.
“Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati adalah daya tarik bagi investor untuk mau berbisnis di Subang karena akan membuat biaya logistik menjadi murah,” kata Jimat.
“Dengan demikian untuk membangun baik itu fisik maupun mental sangat dibutuhkan kuat, mudah – mudahan tercapai apa yang kita cita – citakan,” tambah Jimat mengakhiri paparannya.(adv/clue)