Subang–Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Acep Adang Ruhiat dan Gitalis Dwi Natarina (Gita KDI), melakukan kampanye politik di Subang. Paslon yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, menyampaikan sederet janji politiknya.
Kampanye yang berlangsung di Alun-alun Pagaden, Subang, pada Sabtu (02/11/24), Gita banyak menyebut soal masa depan perempuan Jawa Barat. Menurutnya, perempuan, terkhusus di Jawa Barat, masih diposisikan sebagai objek pembangunan. Belum berdaya.
“Ibu-ibu tuh enggak boleh cuman jadi objek di dalam pembangunan tapi harus menjadi subjek (pelaku),” ucap Gita dihadapan massa pendukungnya.
Paslon Acep Adang-Gita, mengungkapkan strateginya agar perempuan Jawa Barat semakin sejahtera. Seperti pemberdayaan para perempuan kepala keluarga. Gita menyebutnya dengan istilah Single Mom.
Menurut peraih juara 1 Kontes Dangdut di salah satu televisi swasta pada 2005 itu, perempuan kepala keluarga belum mendapatkan porsi perhatian dari pemerintah. Gita menuturkan, ia bakal membuat program bantuan modal usaha, pelatihan, hingga pendampingan psikologi untuk mereka.
“Kita akan bantu, baik itu secara modalnya, bimbingan usahanya, dan secara psikologi. Karena mereka banyak yang frustasi atau depresi itu terkait dengan masalah layanan dasarnya, kebutuhan sehari-hari mereka hadapi,” terang Gita.
Selain itu, pasangan yang memiliki jargon “Jabar Bahagia” ini, juga bakal memberikan bantuan dana sebesar Rp 6 juta bagi para ibu hamil dan melahirkan. Gita tidak meinginkan ibu hamil maupun bayi-nya terganggu kesehatan gara-gara terkendala biaya.
“Untuk ibu-ibu hamil di Jawa Barat, (bantuan) 6 juta rupiah. Supaya apa, supaya ibu hamilnya sehat,” ucapnya.
Tak hanya itu, menyikapi jumlah kekerasan di Jawa Barat, hingga bulan Juli yang mencapai 488 kasus kekerasan perempuan. Dengan korban sebanyak 495 perempuan, dia berjanji bakal membuat Mobil Khusus Pengaduan.
Di mobil tersebut, Gita melanjutkan, bakal tersedia sejumlah layanan dan fasilitas. Seperti layanan pelaporan hingga layanan curhat psikologi untuk kesehatan mental. Mobil khusus tersebut digunakan untuk menjangkau desa-desa di Jawa Barat.
“Selama ini masyarakat itu bingung untuk bercerita kepada siapa, harus curhat kepada siapa. Tentu kita akan memberikan wawasan kepada masyarakat, pedesaan, akan kita adakan mobil khusus pengaduan,” ujarnya.
Selain mobil pengaduan, di setiap kecamatan perlu memiliki layanan psikolog. Terlebih ditengah fenomena kesehatan mental pada generasi Millenial dan Zillenial. Program tersebut juga bagian dari visi-misi Acep-Gita membangun Klinik Kesehatan di 625 kecamatan se-Jawa Barat.
“Ketika mereka akan melakukan tes kesehatan itu bisa di klinik yang ada di tingkat kecamatan. Tidak perlu ke rumah sakit yang ada di tingkat kabupaten,” ucap Acep Adang, Cagub Jawa Barat nomor urut 1.