SUBANG – Komunitas Sahabat Juang Keberagaman Jaringan (Sangkuriang) Subang membagikan puluhan bunga mawar kepada masyarakat di sekitar Lapangan Bintang, Subang, pada Kamis (19/12/24). Aksi ini sebagai bentuk apresiasi kinerja KPU dan Bawaslu yang berhasil menyelenggarakan Pilkada 2024 dengan lancar dan tanpa insiden.
Ketua Sangkuriang, Anja Hawari Fasya, mengemukakan, pelaksanaan Pilkada tahun ini, terjadi peningkatan positif dibanding Pemilu Februari 2024. Terlihat tidak terdapat pemungutan suara ulang (PSU). Pembagian bunga mawar tersebut, sebagai simbol lancarnya pelaksanaan Pilkada. Ini jadi alasan Sangkuriang memberi apresiasi kinerja KPU-Bawaslu Subang.
“Melalui bunga ini, kami ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada KPU dan Bawaslu atas terselenggaranya pemilu yang lancar dan damai,” ujar Anja pada Kamis (8/12/2024).
Komunitas ini juga mengajak masyarakat Subang untuk ikut menyampaikan rasa terima kasih melalui tanda tangan di spanduk yang disediakan pihaknya. Tanda tangan tersebut diharapkan menjadi simbol persatuan untuk membangun Subang yang lebih baik.
Selain itu, Anja mengajak seluruh pihak untuk menghormati hasil Pilkada 2024 yang telah diumumkan oleh penyelenggara pemilu. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kondusivitas menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Setelah pemilu usai, kita memiliki tanggung jawab bersama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif, terutama menjelang Nataru,” tutup Anja.
Kritikan Kinerja KPU dan Bawaslu Masih Muncul
Sementara itu, di kesempatan berbeda, Aliansi Mahasiswa dan Rakyat Menjaga Keutuhan Demokrasi Kabupaten Subang menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor KPU dan Bawaslu Subang, Rabu (18/12/2024). Mereka mengkritisi dan mengevaluasi kinerja kedua lembaga tersebut dalam penyelenggaraan Pilkada 2024.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa menyoroti beberapa isu utama, seperti rendahnya tingkat partisipasi masyarakat yang hanya mencapai 70,34%. Angka ini jauh menurun dibandingkan Pilkada 2019 yang mencapai 82,9%, meski anggaran KPU Subang untuk Pilkada 2024 mengalami peningkatan signifikan.
Ketua Aliansi, Iqbal Maulana, mendesak Bawaslu Subang untuk menunjukkan kinerja yang transparan dan tegas dalam menanggapi dugaan pelanggaran pemilu, termasuk politik uang. Ia juga meminta Kejaksaan dan Polres Subang, yang tergabung dalam Sentra Gakkumdu, untuk bertindak adil tanpa tebang pilih.
“Kami mendesak Bawaslu Subang untuk tegas terhadap potensi pelanggaran pemilu. Selain itu, Gakkumdu juga harus bertindak tanpa ragu dalam mengungkap dugaan pidana pemilihan,” ujar Iqbal.
Sebagai bentuk protes terhadap KPU dan Bawaslu, mahasiswa memberikan boneka berbentuk mayat sebagai simbol matinya integritas dan kepedulian penyelenggara pemilu terhadap kepentingan rakyat.
“Boneka ini menjadi simbol protes terhadap penyelenggara pemilu yang seolah mati rasa terhadap kepentingan masyarakat,” tutup Iqbal.
Aksi ini berlangsung kondusif dengan pengawalan ketat dari pihak kepolisian. Demonstrasi diakhiri dengan doa bersama sebagai bentuk harapan untuk perbaikan demokrasi di Subang.