Jakarta – Mantan Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, resmi di pecat dari Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) akibat dugaan pemerasan dan suap dalam penanganan kasus pembunuhan serta pemerkosaan. Pemecatan ini merupakan hasil sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) yang berlangsung di Polda Metro Jaya pada Jumat (7/2/2025).
Komisioner Kompolnas, Choirul Anam, mengonfirmasi bahwa AKBP Bintoro bersama beberapa anggota lainnya telah menerima sanksi berat.
“AKBP B, PTDH (pemberhentian tidak dengan hormat),” ujar Anam kepada wartawan di Polda Metro Jaya,mengutip dari Kompas.com.
Selain AKBP Bintoro, sidang KKEP juga memutuskan pemecatan eks Kanit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Ahmad Zakaria.
Kasus Pemerasan dan Dugaan Suap
Kasus ini bermula dari dugaan pemerasan oleh AKBP Bintoro terhadap dua tersangka pembunuhan dan pemerkosaan, Arif Nugroho dan Muhammad Bayu Hartoyo. Mereka adalah tersangka dalam kasus kematian seorang remaja perempuan berusia 16 tahun yang tewas setelah dicekoki inex dan sabu.
Mengutip dari Detiknews, AKBP Bintoro saat itu menjabat sebagai Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan yang menangani kasus tersebut. Bintoro dan beberapa anak buahnya di duga meminta sejumlah uang dari keluarga tersangka dengan janji untuk menghentikan perkara.
Kasus ini terungkap setelah organisasi Indonesia Police Watch (IPW) merilis temuan mereka, yang kemudian mendapat penguatan dengan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada (7/1/2025).
Gugatan tersebut, sebagaimana mengutip dari Kumparan, teregister dengan nomor perkara 30/Pdt.G/2025/PN JKT.SEL dan berkaitan dengan perbuatan melawan hukum oleh Bintoro.
Sanksi untuk Anggota Polisi Lainnya
Selain AKBP Bintoro dan AKP Ahmad Zakaria yang di pecat, sidang etik juga menjatuhkan sanksi demosi selama delapan tahun kepada eks Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung, dan eks Kasubnit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Ipda ND.
“AKBP GG sama Ipda ND itu demosi 8 tahun, terus penempatan khusus (patsus) 20 hari, dan demosi dengan tidak boleh ditaruh (bertugas) di tempat penegakan hukum serse,” ujar Choirul Anam.
Sementara itu, sidang etik terhadap eks Kanit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Mariana, masih berlangsung.
AKBP Bintoro Menangis Saat Diberhentikan
Sidang etik yang berlangsung di Gedung Promot
er Polda Metro Jaya dengan saksi Kompolnas dan Itwasum Polri. Mengutip dari Liputan6, saat mendengar keputusan PTDH, AKBP Bintoro menangis dan menyesali perbuatannya.
“Dia menyesal dan menangis,” kata Choirul Anam kepada wartawan.
Selain itu, sidang etik juga meminta para pelanggar untuk menyampaikan permintaan maaf kepada institusi Polri, Kapolri, serta masyarakat.
“Putusan yang diberikan, selain pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) dan penempatan dalam tempat khusus (patsus), adalah perintah untuk meminta maaf kepada pimpinan institusi kepolisian serta pihak yang dirugikan. Namun, para pelanggar mengajukan banding,” tambah Anam.

Profil AKBP Bintoro
Mengutip dari Kumparan, AKBP Bintoro merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2004. Sebelum di pecat, ia menjabat sebagai Penyidik Madya 6 Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Bintoro juga pernah menjabat sebagai Kasatreskrim Polres Metro Depok pada 2018 serta Kanit 2 Subdit 3 Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
Saat menjabat sebagai Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan pada Agustus 2023 hingga Agustus 2024, ia menangani sejumlah kasus besar, termasuk kasus pembunuhan empat anak oleh Panca Darmansyah di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Proses Hukum Masih Berjalan
Kasus dugaan suap dan pemerasan yang menyeret AKBP Bintoro dan anak buahnya masih dalam penyelidikan Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya. Sejak (25/2/2025), empat polisi yang terlibat telah ditempatkan dalam tahanan khusus Propam. Kecuali AKP Mariana yang tidak menjalani penahanan.
Dengan pemecatan AKBP Bintoro dan pengusutan lebih lanjut, Polri berjanji akan terus mengawal kasus ini. Tentunya secara transparan demi menjaga integritas institusi kepolisian.(clue)
baca juga : https://cluetoday.com/klh-segel-kek-lido-pembangunan-mnc-group-terkendala-pelanggaran-lingkungan/
follow kami : https://www.instagram.com/cluetoday_?igsh=MWU2aHg0a3g2dHlvdg==