Anggota DPR Desak BGN Perketat Pengawasan MBG Pasca Keracunan Siswa di Bogor

JAKARTA – Peristiwa keracunan yang menimpa ratusan siswa di Bogor, Jawa Barat setelah mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) turut menjadi sorotan Wakil Ketua Komisi IX DPR, Yahya Zaini.

Ia kembali menyinggung peran Badan Gizi Nasional (BGN) yang sebelumnya telah berkomitmen untuk memperketat pengawasan melalui evaluasi menyeluruh. Selain itu, Ketua Komisi IX DPR juga mendorong BGN agar menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terkait dalam mengawasi pelaksanaan program MBG di lapangan.

Menurutnya, pelibatan sekolah, pemerintah daerah, BPOM, hingga puskesmas sangat penting untuk menjamin tercapainya target tanpa insiden (zero accident).

“Waktu RDP dengan Komisi IX DPR, BGN berjanji akan melakukan evaluasi terhadap kasus-kasus keracunan makanan dengan memperketat pengawasan. Komisi IX DPR mendesak supaya pengawasan tersebut melibatkan pemda, BPOM, sekolah dan puskesmas. Keterlibatan pihak-pihak tersebut sangat penting untuk memastikan zero accident,” ungkap Yahya Zaini kepada wartawan pada Selasa (13/5/2025).

Sebelumnya, dilaporkan bahwa jumlah siswa yang diduga mengalami keracunan setelah mengkonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bogor, Jawa Barat terus bertambah. Berdasarkan data terbaru, tercatat sebanyak 223 siswa dari jenjang TK hingga SMA mengalami gejala keracunan yang diduga berasal dari konsumsi MBG.

“Korban yang terdata hari ini sebanyak 9 orang, sehingga total korban menjadi 223 orang,” ungkap Sri Nowo Retno selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor pada Selasa (13/5/2025).

Hingga Senin (12/5/2025), data tersebut diperoleh dari hasil penyelidikan epidemiologi lanjutan di 13 sekolah. Selain itu, dilaporkan bahwa lima orang siswa harus menjalani perawatan inap, sementara empat lainnya menjalani perawatan jalan.

“Kemudian terdapat laporan 27 orang yang sudah selesai rawat inap, sehingga jumlah total yang masih berada di RS (rumah sakit) sebagai pasien rawat inap sebanyak 18 orang,” ungkap Sri Nowo Retno.

Selain itu, Yahya Zaini juga sebelumnya menyampaikan bahwa selama ini Badan Gizi Nasional (BGN) memiliki keterbatasan dalam hal sumber daya manusia (SDM), sehingga perlu adanya kerjasama pengawasan dengan lembaga lain.

Ketua Komisi IX DPR tersebut juga menegaskan bahwa kasus keracunan yang dialami siswa akibat Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak boleh dibiarkan begitu saja.

“Selama ini BGN bekerja sendiri sementara SDM-nya sangat terbatas. Tanpa pengawasan yang ketat sulit kasus keracunan tidak terjadi. Hanya menunggu waktu kejadian keracunan akan menyusul di tempat lain. Walaupun persentasenya kecil hanya sekitar 0,05% tapi kasus keracunan tidak boleh dibiarkan. Selama ini BGN bangga dengan capaian yang telah diraih. Tapi lupa dengan kasus-kasus keracunan tersebut yang telah melibatkan ratusan siswa,” tandasnya.(clue)

Baca juga : Dedi Mulyadi Kunjungi Keluarga Korban Ledakan Amunisi

Follow kami : https://www.instagram.com/cluetoday_?igsh=MWU2aHg0a3g2dHlvdg==

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *