SUBANG – Kabupaten Subang mencatatkan penurunan angka prevalensi stunting sebesar 15,7%. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Subang, Dra. Nunung Suryani, M.Si, dalam laporannya. Prestasi ini menjadi bukti keberhasilan Subang dalam mewujudkan program bebas stunting.
Pengumuman tersebut disampaikan pada Rabu, 12 Juli 2023, dalam rangkaian kegiatan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang juga menjadi peringatan Hari Keluarga Nasional ke-30 tingkat Kabupaten Subang.
Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Subang beserta Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Subang, Hj. Yoyoh Sopiah Ruhimat, Kepala DP2KBP3A, Asda 1&2, serta perwakilan Ketua BKKBN Provinsi Jawa Barat.
Perwakilan Ketua BKKBN Provinsi Jawa Barat, Fazar Supriadi Sentosa, SH, menyampaikan bahwa BKKBN memiliki tanggung jawab untuk menjaga pertumbuhan penduduk yang seimbang dan mewujudkan keluarga berkualitas. Ia juga menekankan pentingnya kualitas penduduk dalam persiapan bonus demografi di masa depan.
“Kita semua menyadari bahwa kesempatan bonus demografi akan berakhir pada tahun 2035, oleh karena itu, peluang ini harus dimanfaatkan dengan percepatan peningkatan kualitas sumber daya manusia, salah satunya adalah dengan menurunkan angka stunting,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Subang, Hj. Ruhimat, mengungkapkan bahwa prevalensi stunting di Kabupaten Subang mengalami penurunan sebesar 15,7% dan Kabupaten Subang telah menjadi yang paling berkomitmen dalam penurunan angka stunting.
“Pada tahun 2022, kita menjadi kabupaten yang paling berkomitmen dalam menurunkan angka stunting. Saat ini, komitmen kita telah terwujud, oleh karena itu, mari kita tingkatkan sinergitas kita. Mari kita perkuat upaya penurunan angka stunting di Subang, sehingga hasil yang optimal dapat dirasakan oleh masyarakat di Kabupaten Subang,” ungkapnya.
Bupati yang akrab disapa Kang Jimat juga memberikan apresiasi dan mengajak para pos Pelayanan Keluarga Berencana (KB) untuk meningkatkan lagi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat, guna mewujudkan impian bersama yaitu zero stunting.
“Sebelumnya, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para petugas di lapangan. Mari kita tingkatkan bersama KIE, namun tidak hanya terbatas pada KIE KB, tetapi juga KIE dalam berbagai aspek, terutama dalam mencapai Zero Stunting,” jelas Kang Jimat.