Subang–Sebuah inovasi yang berangkat dari keprihatinan terhadap para pelajar yang masih berkeliaran di malam hari kini mendapat prestasi di tingkat nasional.
Sistem Pengawasan Jam Malam (SIPAM), sebuah program yang digagas di Kecamatan Cikaum, Kabupaten Subang, berhasil mengantarkan pencetusnya menjadi lulusan terbaik dalam Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN RI).
Inisiator di balik program ini adalah H. Iman Mutaqien Nopiana, SE., M.AP, yang menjabat sebagai Kasi Trantib Kecamatan Cikaum.
SIPAM dirancang sebagai jawaban langsung atas dua hal: pertama, instruksi resmi dari Gubernur Jawa Barat dan Surat Edaran Bupati Subang mengenai penerapan jam malam pelajar.
Selain itu, keresahan para orang tua yang khawatir anak-anak mereka kehilangan fokus belajar dan terjerumus pada perilaku negatif karena sering pulang larut malam.
Iman menegaskan bahwa fokus utama program ini adalah perlindungan, bukan hukuman. “SIPAM adalah wujud kepedulian kami terhadap masa depan generasi muda. Kami ingin memastikan anak-anak fokus pada pendidikan dan terhindar dari hal-hal negatif,” ungkapnya.
Implementasi SIPAM melibatkan patroli gabungan setiap malam setelah pukul 21.00 WIB. Dengan menggandeng unsur Muspika Cikaum, Polsek, Koramil, kepala sekolah, hingga Karang Taruna, tim menyisir titik-titik rawan tempat pelajar biasa berkumpul.
Meski program ini sudah berjalan efektif sejak Agustus 2025, peluncuran simbolisnya dilakukan pada awal September untuk memperkuat sinergi antarlembaga.
Prestasi Gemilang di Kancah Nasional
Gagasan brilian ini jugalah yang menjadi proyek perubahan yang diusung Iman dalam Pelatihan Kepemimpinan Pengawas.
Selama empat bulan menjalani pendidikan intensif, proyek SIPAM dinilai memiliki dampak nyata dan solusi inovatif.
“(Alasan) Kondisi tersebut dikhawatirkan mengganggu konsentrasi belajar dan membuka peluang munculnya perilaku menyimpang,” ungkap alasan Iman.
Hasilnya, Iman berhasil meraih nilai tertinggi, menyisihkan 48 peserta lain dari berbagai instansi bergengsi seperti Pemerintah Kota Bandung, Kota Cirebon, Kabupaten Kuningan, Nias, Belitung, Banjar, UIN Raden Intan Lampung, hingga Kementerian Perindustrian RI.
Penghargaan sebagai lulusan terbaik diserahkan langsung oleh Kepala Pusjar SKTAN LAN RI pada acara penutupan PKP di Jatinangor, Sumedang, Kamis, 18 September 2025.
Sebuah fakta yang lebih membanggakan adalah keberhasilan ini diraih tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Subang.
Keikutsertaan Iman dalam pelatihan ini dibiayai sepenuhnya secara mandiri. Capaian ini tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga bukti bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) dari daerah mampu melahirkan inovasi relevan yang bersaing dan diakui secara nasional.

