SUBANG– Keresahan terhadap banyaknya kasus kekerasan berbasis gender, terutama di kampus, menjadi alasan BEM Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang menyelenggarakan Sekolah Berbasis Gender pada Jum’at (16/02/24) di Aula FIA, Universitas Subang.
Kegiatan yang dihadiri lebih dari 50 peserta, yang terdiri dari perwakilan pengurus organisasi mahasiswa se-Fakultas Ilmu Administrasi.
Menurut Ketua Panitia, Alia, kegiatan tersebut bertujuan untuk memberi pemahaman tentang konsep seks dan gender. Sehingga diharapkan tidak terjadi bias gender dalam kehidupan.
“Karena sekarang jarang berbicara kesetaraan gender di kampus. Kesetaraan gender itu penting. Karenanya, saya dan sahabat menteri pemberdayaan perempuan di BEM FIA, mengangkat pemikiran ini,” ujar Alia kepada Cluetoday melalui aplikasi percakapan Whatsapp.
Selain dijelaskan konsep seks dan gender, lanjut Alia, peserta juga diberi penjelasan oleh para pemateri tentang sejarah gerakan perempuan di Indonesia dan partisipasi perempuan di kehidupan masyarakat.
“Kita menghadirkan dua pemateri. Yang pertama, Dr. Nuraeni, S.Psi, M.Si. Kedua, Tiara Maulinda, S.IP, ” kata Alia.
Dr. Nuraeni, S.Psi., M.Si, merupakan Ketua Satgas PPKS Universitas Subang dalam paparannya, menyampaikan perkembangan kepemimpinan perempuan di perguruan tinggi.
Sementara itu, Tiara Maulinda, Dirut Clue Nusantara Media menjelaskan tentang Gender Equality, Kontruksi Budaya dan Konsep Kesetaraan.
“Mahasiswa di FIA sangat antusias dan juga aktif bertanya. Karena sangat amat jarang ketika sekarang berbicara kesetaraan gender di kampus,” pungkasnya Alia. (Clue)