Banjir Rob Demak-Semarang Sebabkan Kemacetan Parah, Pengendara Sulit Melintas

Demak – Hujan deras yang mengguyur wilayah Demak dan Semarang, serta naiknya air laut, menyebabkan banjir rob di jalur Pantura Sayung. Akibatnya, arus lalu lintas tersendat, terutama bagi pengendara yang melintas di kawasan tersebut (3/2/2025).

Mengutip dari Metronews, salah satu pengguna jalan, Khoirul Umam, warga Bonang, mengungkapkan ketidaknyamanannya saat melintasi jalur ini. Khoirul mengeluhkan air rob yang masih tinggi dari pagi hingga siang hari.

“Kemarin saya berangkat dari Demak ke Jakarta pukul 08.00 pagi, air rob masih tinggi. Saat kembali pukul 11.00 siang, kondisinya masih sama, dan kemacetan hampir mencapai lampu merah Genuk,” ungkapnya.

Ia juga khawatir terhadap dampak jangka panjang bagi kendaraan yang sering terpapar air asin. “Mesin bakal berkarat dan rusak,” tambahnya.

Kemacetan semakin parah karena banyak pengendara dari arah Demak menuju Kota Semarang yang memilih untuk melawan arah, menyebabkan penumpukan kendaraan di jalur sebaliknya.

Beberapa pengendara bahkan memilih untuk pulang, seperti Bayu (25), warga Desa Batu yang memilih untuk pulang karena kondisi jalan yang macet.

“Lebih baik pulang saja, soalnya berangkat juga percuma. Telat 5 menit sudah dimarahi, lebih baik izin tidak berangkat,” katanya, dikutip dari Tribunjateng.

Ketinggian Banjir Capai 30 Cm

Sementara itu, anggota Satlantas Polres Demak, Solikin, membenarkan adanya kemacetan akibat banjir rob. Arus lalu lintas mendapatkan penumpukan kendaraan karena ketinggian air yang mencapai 30 sentimeter.

“Arus lalu lintas dari Demak ke arah timur, tepatnya di depan Aneka Ilmu, mengalami ketersendatan karena ketinggian air rob mencapai 30 sentimeter. Sedangkan dari arah Semarang juga mengalami kepadatan di sekitar Polytron Sayung,” jelasnya.

Ia mengimbau para pengendara untuk berhati-hati dan mencari jalur alternatif bagi kendaraan kecil. Di sisi lain, Pemerintah Kota Semarang mengerahkan pompa portabel untuk mengatasi banjir yang merendam wilayah timur, termasuk Jalan Padi Raya, Jalan Dong Biru, Jalan Kaligawe Raya, Muktiharjo Kidul, dan sejumlah jalan di Tlogosari.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Suwarto, mengatakan bahwa pompa Kali Tenggang tidak berfungsi secara optimal. Sehingga menggunakan dua pompa mobil berkapasitas 1.000 liter per detik.

“Pompanya sudah saatnya diganti, pompa yang lebih bagus lagi,” ujarnya, dikutip dari Metrotvnews.

Pemerintah juga telah memasang 10 pompa portabel di beberapa titik. Seperti depan RSI Sultan Agung, eks rumah pompa Gebangsari, Jalan Padi Raya, dan Jalan Gebanganom.

“Masih ada genangan di beberapa tempat. Di wilayah timur itu kewenangan pompa ada di BBWS. Bu Wali sudah langsung nelpon ke Kepala Balai untuk membantu pompa,” tambahnya.

Khoirul Umam sebagai warga berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk mengatasi banjir rob ini, seperti pemasangan pagar penghalang air pasang atau mesin pompa seperti yang ada di Kaligawe.(clue)

baca juga : https://cluetoday.com/menteri-esdm-bahlil-lahadalia-bantah-kelangkaan-gas-lpg-3-kg/

follow Instagram kami : https://www.instagram.com/cluetoday_?igsh=MWU2aHg0a3g2dHlvdg==

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *