Layanan perbankan Bank Syariah Indonesia (BSI) masih mengalami gangguan hingga saat ini. Bank tersebut mengakui sedang berupaya memulihkan layanannya sepanjang waktu.
Gangguan ini dimulai sejak Senin (8/5) dan sekarang sudah memasuki hari keempat di mana nasabah tidak dapat mengakses layanan perbankan.
Dampak dari situasi ini, banyak nasabah BSI yang mengeluh, bahkan ada yang mengancam untuk tidak lagi menjadi nasabah bank syariah terbesar di Indonesia.
Di platform Twitter juga banyak nasabah BSI yang mengeluhkan gangguan pada layanan perbankan. Banyak pengguna yang mengaku kehabisan uang tunai akibat gangguan tersebut.
“@bankbsi_id min saya gak punya duit sama sekali, ga ada duit cash min. Uang saya di bsi semua. Gimana ini? Masa saya gak makan, gak minum gara-gara gabisa ambil duit di atm maupun mbanking haduuuu,” cuit salah satu pengguna Twitter.
Untuk diketahui, gangguan pada layanan BSI ini terjadi akibat serangan siber yang menyerang jaringan perbankan. Saat ini, BSI terus berupaya untuk mengembalikan layanan normal dengan fokus utama pada keamanan dana dan data nasabah, dan hingga saat ini proses normalisasi layanan berjalan dengan baik.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, telah meminta maaf atas kendala yang dialami nasabah dalam mengakses layanan BSI dan menegaskan komitmennya dalam menjaga keamanan dana dan data nasabah.
“Dalam hal ini, atas nama Bank Syariah Indonesia, kami meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami nasabah dalam mengakses layanan BSI pada tanggal 8 Mei 2023. Kami telah melakukan proses normalisasi layanan Bank Syariah Indonesia dengan prioritas utama menjaga keamanan dana dan data nasabah di Bank Syariah Indonesia,” ujar Hery dalam pernyataan resmi.