Belum Ada Solusi, Banjir Mengancam Warga Pamanukan Setiap Saat

Ratusan warga mengungsi di bawah fly over Pamanukan saat air mulai menggenangi rumah warga.

Warga Pamanukan, khususnya di bantaran sungai Cigadung selalu dihantui banjir. Hujan seharian, Sabtu (11/2) mengakibatkan luapan dan genangan air setinggi setengah meter. Hingga kini belum ada solusi permanen.

Warga pun waspada dan sudah mengungsi ke sejumlah titik ketinggian. Di antaranya di bawah fly over Pamanukan. Pemerintah, kepolisian dan TNI turun tangan. Khawatir luapan sungai terus naik. Beruntung Minggu sore hujan reda.

Luapan Sungai Cigadung mengakibatkan genangan banjir sepanjang jalur yang dilewatinya di Desa Bobos, Desa Rancahilir, Desa Mulyasari dan bermuara di sungai Cipunegara.

Ketinggian air kurang lebih 25cm hingga 65cm dan merendam sekitar 359 kepala keluarga. Pemkab Subang sudah menaksir kerugian akibat banjir mencapai Rp120 juta.

Banjir juga terjadi di desa Anggasari, Kecamatan Sukasari. Khusus desa Mulyasari terjadi pengungsian masyarakat di flyover Pamanukan.

Untuk mengatasi banjir saat ini Pemda Subang menginisiasi pembuatan embung-embung yang ada di Mulyasari Bobos maupun Rancahilir.

Tanah dan proses perencanaannya sudah lengkap tinggal kemudian menunggu pengerjaan oleh Kementrian PUPR.

Pemda Subang mendorong kembali kementerian PUPR untuk segera membangun embung-embung di wilayah tersebut untuk mengendalikan banjir yang kerap terjadi.(redaksi)

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *