BI-FAST Diklaim Jadi Sistem Pembayaran Tercepat dan Termurah Dunia

Sumber foto: beritasatu.com

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mengklaim sistem pembayaran BI-FAST sebagai salah satu yang tercepat dan termurah di dunia.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut, biaya transfer antarbank melalui BI-FAST hanya Rp2.500 per transaksi, atau sekitar 0,16 dolar AS. Angka ini menawarkan biaya lebih rendah dari pada sistem serupa banyak negara.

“Jika dikonversi, Rp2.500 termasuk biaya transfer real-time paling murah di dunia,” ujar Perry dalam konferensi pers di Jakarta, Oktober 2025, mengutip dari VOI.

BI-FAST melayani transfer antarbank secara real-time selama 24 jam, tujuh hari seminggu.

Sistem ini melengkapi transformasi digital pembayaran nasional dalam kerangka Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025 (BSPI 2025).

Data Bank Indonesia menunjukkan, layanan BI-FAST sudah mencakup lebih dari 120 bank peserta dan ratusan lembaga keuangan non-bank.

Selain itu, sejak Desember 2021, transaksi BI-FAST melonjak pesat, volume tersebut mencapai ratusan juta per bulan.

Kelebihan utama BI-FAST terletak pada kecepatan dan biaya. Transaksi bisa selesai dalam hitungan detik tanpa batas waktu operasional.

Selain itu, sistem ini memungkinkan pengguna mengirim uang hanya dengan nomor ponsel atau alamat email penerima, tanpa perlu nomor rekening.

Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta menjelaskan, BI-FAST menjadi fondasi penting integrasi ekonomi digital Indonesia.

“Masyarakat kini bisa menikmati layanan transfer real-time yang murah, cepat, dan aman. Ini mendukung inklusi keuangan nasional,” kata Filianingsih dalam rilis resmi BI.

Meski begitu, beberapa analis menilai klaim “tercepat dan termurah sedunia” perlu dikaji lebih jauh.

Dari sisi efisiensi, BI-FAST membantu industri perbankan menekan biaya operasional dan mempercepat perputaran uang nasional.

Pelaku usaha juga terbantu dengan layanan transfer massal, direct debit, dan request for payment yang segera dikembangkan.

Bank Indonesia menargetkan BI-FAST menjadi tulang punggung ekosistem pembayaran digital nasional.

Dengan tarif rendah dan akses luas, BI berharap sistem ini mampu memperkuat daya saing ekonomi digital Indonesia di tingkat global. (clue)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *