Subang–Pengamatan Hilal (Ru’yatul Hilal) penentuan tanggal 1 Ramadan 1446 Hijriah di Kampus SMA Plus Asthannas, Binong, Subang, tidak berhasil melihat Hilal. Kondisi langit yang mendung terhalang awan menjadi penyebab Hilal tidak terlihat oleh petugas.
Kegiatan pengamatan Hilal diselenggarakan pada Jum’at (28/02/25) sejak pukul 18.09 sampai 18.27 WIB. Rukyatul Hilal ini diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Subang, Badan Hisab Rukyat Daerah (BHRD Subang, Pemda Subang, dan turut dihadiri perwakilan organisasi kemasyarakatan Islam.
“Kita mengamati Hilal, tetapi karena kondisi memang mendung, kita tidak berhasil mengamati Hilal ini. Hasil pengamatan di Subang akan dikirim ke Jakarta (Kemenag RI),” kata Yadi, Tim Pengamatan Hilal BHRD Subang.
Meski di Subang tidak berhasil melihat Hilal, penentuan 1 Ramadan tetap ditentukan dalam Sidang Itsbat di Kemenag RI, Jakarta. Hasil pengamatan di Subang menjadi pertimbangan pada Sidang Itsbat tersebut.
“Hasil di Subang akan menjadi bahan pertimbangan dalam keputusan penetapan awal Ramadan dan menunggu seluruh titik pengamatan di Indonesia,” kata Yadi.
Sementara itu, dalam sambutannya, Kepala Kemenag Subang, Badruzzaman, mengemukakan Pengamatan Hilal menjadi awal dalam proses beribadah di bulan Ramadan.
“Dalam kegiatan ini, lebih dari sekadar seremoni. Kita teguhkan niat kita beribadah di bulan suci ramadan ini, diawali pengamatan Hilal,” ajak Badruzzaman.
Selain itu, dirinya mengajak masyarakat untuk mengedepankan persaudaraan Islam dan kebangsaan serta saling menghargai dalam menyikapi perbedaan yang terjadi dalam penentuan tanggal 1 Ramadan.
“Kita kedepankan ukhuwah islamiah, saling menghargai. Ramadan jadi bulan penuh amal bagi kita semua,” harapnya.
Dalam kegiatan pengamatan hilal, turut dihadiri Staf Ahli Bupati Subang, Aep Saepudin, Kepala Baznas Subang, Musyfiq Amrulloh, Kepala BHRD Subang, Zainal Mufid, jajaram pejabat Kemenag dan perwakilan Ormas Islam.