JAKARTA — Danantara Indonesia menyiapkan plafon pembiayaan senilai Rp 210 triliun untuk mendukung program Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih (KDMP) yang mencakup sekitar 80.000 unit koperasi di seluruh Indonesia.
Sedangkan Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Farida Farichah, mengatakan bahwa dana tersebut sudah tersimpan di bank-bank Himbara.
“Danantara sedang menandatangani kerja sama dengan Himbara. Sekitar Rp 210 triliun sudah tersedia di sana,” ujar Farida dalam rilis resmi, mengutip dari IDN Times pada Selasa 28 Oktober 2025.
Dana itu akan disalurkan melalui empat bank besar milik negara. Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) masing-masing menerima Rp 66 triliun. Bank Syariah Indonesia (BSI) memperoleh sisa Rp 12 triliun.
Selain itu, Direktur Utama Danantara, Rosan Roeslani, menjelaskan bahwa skema ini mendapat dukungan Kementerian Keuangan melalui APBN dan alokasi transfer ke daerah dalam RAPBN 2026.
“Dukungan dari Kemenkeu akan menguatkan ekosistem koperasi desa,” kata Rosan.
Dengan demikian, program KDMP menargetkan penguatan ekonomi desa lewat pembangunan gerai dan gudang koperasi, serta kredit hingga Rp 3 miliar per unit.
Skema ini juga membuka akses modal bagi pelaku usaha mikro dan kecil di tingkat desa.
Meski optimis, pelaksanaan program ini masih menghadapi tantangan besar.
Selanjutnya data menunjukkan hanya 22.351 koperasi yang aktif dari target 80.000 unit atau sekitar 28 persen realisasi. Padahal, sebanyak 82.246 koperasi sudah memiliki badan hukum.
Pemerintah berharap dukungan Danantara bisa mempercepat operasional koperasi desa, menciptakan lapangan kerja, dan menekan kemiskinan ekstrem.
Pengamat menilai bahwa tata kelola, transparansi, serta kapasitas pengurus koperasi akan menentukan keberhasilan program ini. (clue)

