SUBANG–Pernah sakit gara-gara minum air galon di kosannya, membuat Sheva Virtalioka, mahasiswi Politeknik Negeri Subang, berpikir keras mencari penyebabnya. Ternyata air yang Ia konsumsi kualitasnya telah menurun.
Berawal dari pengalaman pahitnya, Sheva dan kedua kawannya, Hafiz dan Nadia, menciptakan alat Monitoring Kualitas Air berbasis Internet of Thing (IOT). Alat yang Sheva, dkk. ciptakan, bisa membaca kadar pH (Potensial Hidrogen) air.
“Pas di kosan minum air galon, terus sakit. Ternyata airnya sudah gak layak diminum. Jadi inspirasi ngebuat alat ini,” ujar Sheva kepada Cluetoday (04/07/2024).
Ia menjelaskan, alatnya dapat mengukur pH air dan melaporkannya secara langsung (real time) melalui website. Selain itu, alat tersebut mampu mencatat jumlah air yang telah dikonsumsi.
Tak hanya Sheva dan kedua kawannya, ada Tsania. Berawal dari keresahan maraknya pencurian di kampung Julang, Pagaden, membuat Tsania dan anggota kelompoknya, Ahmad Ainur,
Agung Ramdani, menciptakan alat Keamanan Rumah berbasis Internet of Things (IoT). Alat tersebut mampu memonitor rumah dari jarak jauh cukup dari gawai.
“Kampung saya padat penduduk. Kebanyakan profesinya para pedagang. Waktu berangkat ke pasar dinihari. Suka ada kemalingan pas dinihari,” ungkap Tsania.
Rekan Tsania, Ahmad Ainur, menjelaskan alat tersebut memanfaatkan mikrokontroler NodeMCU ESP32-Cam. Selain itu, alatnya mampu membaca setiap gerakan mencurigakan dan dapat melaporkan ke pemilik rumah dan pihak keamanan lingkungan.
“Alat ini dilengkapi kamera, sensor dan dapat mengeluarkan bunyi,” jelas Ahmad sambil menunjukkan cara kerja alat tersebut.
Selain dua alat tersebut, puluhan karya inovasi mahasiswa Jurusan Sistem Informasi Politeknik Negeri Subang dipamerkan dalam kegiatan Projects and TIKBiru Days 2024. Bertajuk “Show off your creativity to support industry 5.0”, digelar di gedung Jurusan Sistem Informasi, Politeknik Negeri Subang, Cibogo, Kamis (04/07/2024).
Direktur Politeknik Negeri Subang, Oyok Yudiyanto, mengungkapkan kegiatan tersebut menjadi ajang kreativitas dan apresiasi karya mahasiswa selama satu semester pembelajaran. Selain itu, mahasiswanya diarahkan untuk membantu masyarakat dengan inovasi yang dapat memberikan solusi permasalahan di masyarakat.
“Ini adalah sesuatu yang ditunggu-tunggu hasil kreativitas satu semester. Kita akan memberikan penghargaan,” ucap Oyok dalam sambutannya.
Oyok menambahkan, kampus yang Ia pimpin, berusaha untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Terlebih di tengah geliat industrialisasi di Subang.
Di lahan seluas 42 hektar, rencananya akan dibangun 22 gedung. Kini, baru 4 gedung yang sudah dibangun yang digunakan oleh 4 jurusan. Area seluas itu, menjadikan Politeknik Negeri Subang menjadi salah satu Politeknik terluas di Jawa Barat. Rencananya, Oyok menerangkan, akan terus bertambah program pendidikan (prodi).
“Alumni-alumni kita sudah banyak yang terserap industri. Apalagi di Subang Metropolitan, pabrik mobil listrik Cina, sudah masuk. Pasti membutuhkan SDM lebih banyak dan punya kualitas,” jelasnya kepada Cluetoday. (cep/clue).